Dicibir Kerap Bantu Yessy, Jawaban Kang Dedi Bikin Menohok
- Istimewa
BANDUNG – Sejak beberapa waktu terakhir Kang Dedi Mulyadi turun tangan atas permintaan Kepala Desa Cibodas untuk membantu menyelesaikan permasalahan Yessy dan Ryan Dono yang viral karena gagal menikah.
Seperti diketahui Yessy sendiri bekerja sebagai staf di Kantor Desa Cibodas, Kabupaten Purwakarta. Selain itu ayah dari Ryan Dono juga salah seorang staf di kantor tersebut.
Belakangan permasalahan di antara kedua belah pihak telah berakhir damai. Perdamaian terjadi di rumah Kang Dedi di Lembur Pakuan dengan disaksikan langsung Kepala Desa Cibodas Darsih Susilawati.
Setelah berakhir damai Kang Dedi terus mengurusi Yessy agar bangkit dan tak terpuruk oleh permasalahan yang dihadapi. Mulai dari memotivasi hingga mendatangi rumah Yessy di salah satu perumahan di Desa Cibodas.
Belum lama ini Kang Dedi kembali membantu memediasi Yessy dan seluruh pejabat dan staf Kantor Desa Cibodas. Sebab setelah sekian lama vakum, Yessy ingin tetap bekerja mengabdikan diri di kantor desa.
"Sekarang Yessy mau masuk lagi, bagaimana pendapat rekan-rekannya? Karena yang lalu mah sudah lewat dan sekarang sudah mulai positif," ujar Kang Dedi Mulyadi membuka mediasi.
Menurut Kang Dedi, ia sudah memberikan solusi pada Yessy untuk bekerja di perusahaan swasta dan memiliki gaji lebih besar dari pada kerja di desa. Namun Yessy tetap ingin bekerja di desa.
Salah seorang staf senior yang dimintai pendapatnya mempersilakan Yessy untuk kembali bekerja di desa dengan gaji yang jauh lebih kecil daripada di perusahaan swasta.
"Jadi itu mah terserah Neng Yessy. Kalau memang berprinsip cari uang mending di PT (perusahaan), kalau pengabdian silakan di desa. Jadi silakan saja. Yang penting kita sama-sama jaga nama baik desa," ujarnya.
Saran lainnya yang dilontarkan para senior adalah agar Yessy rajin bekerja tidak keseringan untuk bolos. Jangan sampai setelah bekerja lagi ia justru jadi sering tidak masuk kerja karena satu lain hal.
"Nah itu solusinya nanti dibuat surat perjanjian untuk bekerja dengan baik bila tidak bersedia mengundurkan diri dan tidak menuntut apapun. Itu tidak hanya berlaku untuk Yessy tapi semua. Makanya dibikin kontrak kerja," ujar Kang Dedi.
Kang Dedi mengatakan meski kerap mendapat cibiran karena mengurusi Yessi, namun di balik itu semua banyak masyarakat bahkan pemerintah desa yang mendapatkan berkah. Sebab selama mengurusi Yessy, Kang Dedi juga menuntaskan sejumlah permasalahan warga lain yang ditemuinya.
"Banyak hikmahnya mulai dari urusan fasos fasum perumahan (rumah Yessy) tuntas, jalan bisa nyambung ke desa lain diaspal pakai PJU, kemudian tukang warung kebagian rezeki. Banyak hikmahnya. Nanti seluruh staf desa di sini saya siapkan bus untuk piknik, rehat, relaksasi biar tidak tegang," katanya.
Dalam kesempatan itu Yessy pun meminta maaf kepada seluruh pihak atas segala perbuatannya baik yang disengaja atau tidak. "Intinya Yessy ingin tetap kerja di desa ini karena nyaman, rekan-rekan semua sudah seperti keluarga, Yessy di sini dari zaman Lurah Pak Didin ke semuanya sudah Yessy anggap orang tua sendiri," katanya.
Terakhir Kang Dedi berpesan agar Yessy dan seluruh staf desa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Ia berharap bekerja tidak dinilai dari sisi absen semata tapi perbuatan langsung ke masyarakat.
"Karena fungsi kita sebagai pemerintah bukan kehadiran di kantor tapi kehadirannya di tengah masyarakat. Seperti Bu Kades yang setiap hari berkeliling mengurus warga," ucapnya.
Tak lupa Kang Dedi Mulyadi juga mengingatkan agar pihak desa menyiapkan waktu untuk menggelar pertemuan dengan dirinya dan pihak perumahan membahas soal fasos dan fasum agar bisa segera diselesaikan sehingga mendapatkan anggaran yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Semua orang bekerja dengan baik, tidak lagi mempermasalahkan, fokus pada produksi pekerjaan, jangan sampai media sosial kita diisi oleh pergunjingan yang negatif tapi harus yang positif untuk masyarakat," pungkas Kang Dedi Mulyadi.