Jalan Rusak Berat di Purwakarta Bertambah di Kepemimpinan Bupati Anne
- Pemkab Purwakarta
BANDUNG – Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dinilai kurang perhatian terhadap keluhan masyarakat terkait jalan rusak. Hal itu terbukti dari bertambahnya jalan rusak berat di kota yang terkenal dengan sate marangginya tersebut.
Melansir data BPS dalam Purwakarta Dalam Angka 2022, panjang jalan di Kabupaten Purwakarta pada tahun 2021 mencapai 728,924 kilometer. Dari jumlah tersebut, jalan dengan kondisi baik sepanjang 501,244 kilometer.
Kemudian, kondisi sedang sepanjang 105,614 kilometer, rusak mencapai 53,770 kilometer, dan rusak berat sepanjang 68,296 kilometer.
Jika dibandingkan dengan kondisi infrastruktur jalan yang ditinggalkan Dedi Mulyadi ketika purnatugas pada tahun 2018, di masa kepemimpinan Bupati Anne, jalan rusak berat di Purwakarta mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Dari data BPS dalam Purwakarta Dalam Angka 2019, panjang jalan di Purwakarta pada tahun 2018 yakni mencapai 728,924 kilometer, dan tak berubah hingga kini.
Pada tahun tersebut, jalan dengan kondisi baik sepanjang 494,667 kilometer. Kemudian jalan kondisi sedang 118,385 kilometer, jalan rusak 97,657 kilometer dan jalan rusak berat mencapai 18,215 kilometer.
Berdasarkan data tersebut, jalan rusak berat mengalami peningkatan kurang lebih 50 kilometer. Di mana tahun 2018 sepanjang 18,215 kilometer menjadi 68,296 kilometer pada tahun 2022.
Sedangkan yang mengalami penurunan pada kepemimpinan Bupati Anne yakni kondisi jalan rusak. Bisa jadi, angka jalan rusak menurun karena bertambahnya jalan rusak berat.
Sementara itu, Dedi Mulyadi juga sempat menyinggung anggaran infrastruktur yang kecil. Hal itu terungkap lewat Kepala BKAD Purwakarta, R Muchammad Nurcahja.
Di mana, anggaran infrastruktur dalam kebijakan Bupati Anne pada 2023 hanya Rp300 miliar, itu sudah sudah termasuk jalan, gedung bangunan pemerintah dan irigasi.
"Kalau di PU Bina Marga sekitar Rp150 miliar," kata Nurcahja dalam Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, 9 Desember 2022 lalu.
Kang Dedi menilai, anggaran infrastruktur hanya Rp300 miliat itu tergolong kecil. Pasalnya, saat dia memimpin anggarannya mencapai Rp600 miliar.
Bahkan, kebijakan anggaran pada kepemimpinan Kang Dedi khusus untuk infrastruktur jalan bisa menghabiskan Rp250 sampai Rp300 miliar.