Keunikan Arsitektur Masjid Al Jabbar, Terinspirasi Rumus Matematika hingga Proyek Tersulit

Masjid Raya Al Jabbar
Sumber :
  • YouTube

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya meresmikan Masjid Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 30 Desember 2022, setelah dibangun selama lima tahun.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Rabu 15 Mei 2024

Masjid Al Jabbar merupakan rancangan Ridwan Kamil sendiri saat ia masih berstatus Wali Kota Bandung.

Masjid yang terletak di Kelurahan Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung ini punya desain yang unik. Tanpa kubah, masjid ini memiliki ornamen atap tumpuk berbentuk kerucut.

Mbah Trimo Luruskan Kabar Wakaf 12 SPBU dan Cek Rp10 Miliar ke Muhammadiyah

Ridwan Kamil mengungkapkan, konsep arsitektur Masjid Al Jabbar sendiri terinspirasi dari rumus matematika, aljabar.

"Konsepnya dari rumus matematika. Ada sebuah rumus, matematika identik dengan Aljabar, ilmuan matematika terkenal sedunia namanya Aljabar. Kemudian Aljabar nama Asmaul Husna yang kita tuliskan di mihrab itu artinya agung. Kebetulan juga Aljabar juga singkatan Jawa Barat. Jadi sudah takdirnya namanya berjodoh," ujar Ridwan Kamil pada Senin kemarin.

Supir Bus Ditetapkan Tersangka Kecelakaan Maut di Ciater Subang, Begini Penjelasan Polisi

Ridwan Kamil juga mengaku jika Masjid Al Jabbar merupakan proyek tersulit yang pernah ia garap.

"Makanya pas jadi, melebihi imajinasi saya, terus terang. Daripada sketsa, lebih keren jadinya. Saya juga suka merinding masuk sini karena melihat kemegahan seperti ini. Jadi ini terkompleks, tersulit, terbesar yang Allah takdirkan di saat saya masih hidup dan menjadi pemimpin," ucapnya.

Kubah yang dibangun di Masjid Al Jabbar ini nampak tanpa kolom. Hal tersebut ditujukan agar menonjolkan kesan yang megah.

Tak hanya itu, agar jemaah tampak kecil dalam konteks filosofi ibadah kepada Allah.

"Karena ini masjid Jabar dikonsepkan agar ada pintu atau tempat 27 kota kabupaten. Jadi kalau di-zoom (ornamen) membentuk batik (tiap daerah) yang berbeda, pokoknya pintu Majalengka, Ciamis, Garut, sehingga 27 wilayah ini terwakili ke-Jawa Barat-annya," ungkapnya.

Kemudian, di Masjid Al Jabbar ini juga didirikan juga bangunan lainnya yakni museum Rasul dan sejarah Islam di Nusantara, danau, serta taman.

Untuk protek museum ini bakal dibuka pada Februari 2023 mendarang. Sedangkan terkait danau, pembuatan proyeknya itu sekaligus berfungsi untuk mengendalikan banjir di wilayah Gedebage.

"Proyek ketiga adalah danaunya, danau pengendali banjir Gedebage biar banjirnya terbagi-bagi ke banyak tempat. Jadi bisa dilihat punya fungsi ngendaliin banjir walaupun Gedebage masih banjir. Artinya kan usaha sudah tapi ternyata belum maksimal salah satu upaya adalah danau retensi sudah beres. Memang masjidnya jadi indah karena seolah mengapung di air," tuturnya.

Di sana juga nantinya bakal disediakan perahu untuk pengunjung yang ingin melihat Masjid Al Jabbar dari sudut berbeda.

Kemudian, proyek selanjutnya adalah taman yang mengelilingi area masjid.

Masjid Al Jabbar Masjid Al Jabbar sendiri punya luas sekitar 25 hektare. Luas tersebut diperkirakan bisa menampung sekitar 33 ribu orang termasuk semua fasilitas yang tersedia nantinya.

Fasilitas yang tersedia di Masjid Al Jabbar antara lain plaza, selasar, ruang salat mezzanine dan ruang salat utama. Bahkan ada juga fasilitas masjid yang bisa digunakan oleh masyarakat umum.

Telan Biaya Lebih dari Rp1 Triliun

Sementara itu, dilaporkan, pembangunan Masjid Al Jabbar menelan biaya lebih dari Rp1 triliun.

Pembangunannya sendiri terbagi menjadi empat tahap, yakni tahap I dari 2017-2018, tahap II pada 2019, tahap III pada 2020, dan sisanya dilakukan pada tahan IV.

Ridwan Kamil menceritakan awal sejarah pembangunan Masjid Al Jabbar.

Pada saat itu ia masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung, ia mengusulkan kepada Gubernur Jabar kala itu, Ahmad Heryawan untuk membangun sebuah masjid level provinsi.

"Saya kasih tahu sejarahnya, idenya saya mengusulkan ke Pak Aher saat jadi Wali Kota Bandung tahun 2016. Saya menghadap ke Pak Aher, saya bilang Pak Aher kalau bisa mah Jabar punya masjid raya sendiri, kan nebeng ke Masjid Agung Bandung, makanya Masjid Agung Bandung diubah namanya jadi Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.

Ide tersebut ternyata disetujui oleh Ahmad Heryawan. Kemudian, pada tahun 2017 proses peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Jabbar pun dilakukan.