Terungkap, Ini Alasan Rumah Mewah Ibu Eny Tidak Akan Dijual

Rumah Tiko dan Ibu Eny setelah dibersihkan
Sumber :
  • tvOne

Bandung – Belum lama ini, sosok pemuda bernama Tiko mendadak viral di media sosial. Ia bersama sang ibu Eny, tinggal di sebuah rumah mewah namun terbengkalai selama belasan tahun. Eny mengalami sakit gangguan jiwa setelah ayah Tiko meninggal dunia.

3 Rekomendasi Aplikasi Pelacak Selingkuh

Meskipun rumahnya telah terbengkalai selama belasan tahun, kini Tiko mengatakan bahwa rumah mewah yang ditempatinya tidak ada rencana untuk dijual.

Lebih lanjut, Tiko memastikan mereka akan tinggal lagi di sana setelah ibunya pulang dari Rumah Sakit nanti.

Sulap Foto Jadi Karya Seni, Pasang Tato Natural Hanya Dari Editing Foto

"Enggak ada (rencana rumah dijual)," kata Tiko dikutip dari Viva, Jum'at (6/1/2023).

Dikatakan Tiko, ibunya ingin rumah itu tetap dipertahankan sebab rumah itu adalah aset dari suami yang ditinggakan untuk mereka setelah meninggal dunia itu. Oleh sebab itu, tidak ada rencana dari mereka tetap tinggal di rumah.

Ubah Foto Tubuh Jadi Langsing Hitungan Detik dengan Aplikasi AI YouCam Pefect

 

Potret keluarga Tiko dan makam diduga ayahnya

Photo :
  • Berbagai Sumber

 

"Enggak sih (terpikir untuk pindah) karena aku tau mama mau mempertahankan rumah. Jadi, aku tetap mempertahankan rumah, untuk niatan jual sampai sekarang enggak ada sama sekali. Ya mungkin karena peninggalan papa (Ibu Eny tidak mau jual rumah mewahnya). Kurang tahu juga aku," jelas Tiko.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Ibu Eny merupakan pemilik rumah mewah yang terbengkalai tanpa listrik dan air bersih selama 12 tahun. Hal tersebut menjadi viral di media sosial. Rumah mewah Ibu Eny berlokasi di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Sekarang, Ibu Eny menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Duren Sawit. Viral di media sosial mengenai kehidupan Ibu Eny dan anaknya, Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air bersih selama belasan tahun.

Sedangkan sang anak Tiko, diketahui telah merawat ibunya yang mengalami depresi selama 12 tahun sejak ditinggalkan suaminya pada 2010 hingga sekarang belum kunjung kembali.

Untuk bertahan hidup, Tiko dan Ibu Eny menadah air hujan untuk keperluan seperti masak dan Mandi.