Warga Bandung Tersenyum Dapat Bantuan Beras Gratis Tiap Minggu Tanpa Desak-desakan
- Istimewa
"Suami saya semasa hidup sangat baik, ia seringkali membantu orang-orang, dikenal atau tidak. Seringkali saya berbicara pada anak-anak bahwa kemudahan yang didapat saat ini tidak lain atas kebaikan ayahnya," kenang Rohmah.
Selain Rohmah, Empong Sutrisno (60 tahun) juga turut berseri ketika mendapatkan beras gratis.
Empong merupakan penjual kopi. Setiap hari, selepas shalat subuh biasanya ia langsung pergi mendorong gerobak berjalan kaki. Tidak banyak untung yang ia dapatkan. Dalam sehari ia hanya mendapatkan 30 ribu saja.
"Sudah 5 tahun saya berjualan kopi. Memang penghasilan tidak seberapa. Alhamdulillah uang yang didapat dicukup-cukupkan saja. Kalau hari itu tidak menghasilkan uang, anggap saja seharian berkeliling diniatkan sebagai olahraga," kata Empong.
Baik Rohmah ataupun Empong menyampaikan terima kasih atas bantuan beras melalui program ATM Beras yang didapatnya dari Rumah Amal Salman.
Sementara itu, ATM Beras merupakan karya inovasi alumni ITB Teknik Elektro, Budiaji. Budi menyampaikan, pihaknya termotivasi membuat ATM beras karena ia seringkali merasa miris dengan kondisi warga yang harus antri, berdesakan, bahkan terinjak-injak hanya demi untuk mendapat bantuan, khususnya beras.