Elusan Kang Dedi Bikin Pria Tua Galak Ini Luluh
- Istimewa
BANDUNG – Kang Dedi Mulyadi mengevakuasi seorang pria tua yang tiduran di tengah jalan di sekitaran perkebunan karet Subang. Pria tersebut sangat membahayakan karena jalan tersebut jalur cepat yang banyak dilalui berbagai jenis kendaraan.
Mulanya Kang Dedi yang akan berkegiatan ke Jakarta mengalami hambatan lalu lintas. Setelah ditelusuri ternyata hambatan tersebut diakibatkan seorang pria yang mengalami ODGJ tiduran di tengah jalan.
Tanpa pikir panjang Kang Dedi turun dari mobil dan menghampiri pria yang mengaku bernama Ujang tersebut.
"Ini berbahaya kalau truk lewat bagaimana. Bapak ke pinggir dulu, jangan di tengah jalan," ucap Kang Dedi saat menghampiri pria tersebut.
Bukannya minggir, Ujang malah melawan dan tetap tiduran di tengah jalan. Bahkan Ujang tampak memberikan perlawanan dan memberontak saat diminta ke pinggir.
Akhirnya setelah beberapa saat dibujuk, Kang Dedi bisa membopong pria tersebut untuk dievakuasi ke pinggir jalan.
Setelah berhasil dievakuasi, Ujang masih terus meracau. Namun kondisi tiba-tiba berubah saat Kang Dedi menenangkan Ujang dengan cara mengeluskan tangannya ke kepala.
"Oh ini si wallet putih," ujar Ujang saat melihat Kang Dedi yang mengenakan berpakaian, celana dan topi putih.
Ujang sendiri mengaku berasal dari Gunungtua, Subang. Ia telah bercerai dengan istrinya dan memiliki dua orang anak. Pasca cerai, Ujang mengembara dan berlatih berbagai ilmu.
"Saya punya misi untuk menjaga seluruh jagat raya," kata Ujang.
Tak lama Kang Dedi pun membawa Ujang semobil dengannya untuk mencari pihak keluarga. Selama di dalam mobil Ujang masih bisa mengingat jalan meski terus meracau.
Di perjalanan Kang Dedi akhirnya bisa menemukan mantan istri Ujang bernama Odah berkat bantuan warga. Namun Odah tak mau bertemu dengan Ujang karena trauma.
"Gak mau (ketemu), galak," ujar Odah.
Singkat cerita Kang Dedi yang masih merasa Ujang bisa hidup normal kembali memutuskan membawanya ke Pesantren Cireok untuk diobati. Namun untuk mengelabui Ujang, Kang Dedi menyebut Pesantren Cireok sebagai perguruan tempat bertapa.
"Bapak harus semangat dan sehat. Dan bagi keluarganya di Gunung Tua, ini Mang Ujang ada di saya sedang bertapa di Leuweung Cireok," kata Kang Dedi.
Sebelum menuju Pesantren Cireok, Kang Dedi membelikan Ujang sejumlah pakaian baru, perlengkapan mandi hingga bekal uang. "Nanti tapa di Cireok sampai sembuh. Kalau sudah sembuh diantar lagi ke Gunungtua," pungkas Kang Dedi Mulyadi.