Ibu Muda Pedofil Paksa Korbannya Lakukan Hubungan Seksual
- TikTok @ratumasyunitanggra1
VIVA BANDUNG – Ibu muda bernama Yunita Sari Anggraini (20 tahun) warga Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, tega melecehkan belasan anak. Hal itu dilakukannya demi melampiaskan nafsu pelaku dan jika tidak dituruti korbannya akan diancam.
"Awalnya korban ada 11 orang melapor ke Polda Jambi namun setelah dilakukan pengembangan bertambah lagi korban pencabulan sebanyak 6 orang dan jumlah laki-laki dibawah umur sebanyak 10 orang , 7 perempuan dibawah umur," kata Direskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, 8 Februari 2023.
Pelaku melakukan pelecehan dengan cara memaksa para korbannya untuk meraba-raba payudara hingga alat kelaminnya.
Bahkan, dari belasan anak yang menjadi korban, ada dua anak laki-laki yang disuruh pelaku melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Polisi masih melakukan pengembangan terhadap para korban.
"Ya pernah, korban dipaksa pelaku berhubungan intim kepadanya sebanyak dua orang diantaranya umur 13 tahun dan 14 tahun dan dilakukan dikamar sendiri," kata Kombes Andri.
Andri menyebutkan, pelaku sebelum melampiaskan nafsunya kepada korban, terlebih dahulu disuruh menonton film porno, dan setelah itu disuruh satu persatu masuk ke dalam kamar pelaku demi menyuruh memegang payudara pelaku dan ketika korban tidak mau, pelaku mengancam para korban akan dikunci pintu rumah.
"Jadi, korban disuruh terlebih dahulu menonton porno dan setelah itu dipanggil satu persatu," ujarnya.
Selain itu, pelaku juga melakukan pemaksaan kepada empat perempuan anak dibawah umur untuk memompa payudaranya.
Andri menerangkan saat tim penyidik melakukan pemeriksaan, para korban mengaku dipegang payudara seraya dipaksa membesarkan payudara dengan cara pakai pompa asi. Atas paksaan pelaku tersebut, korban anak perempuan ada yang merasa kesakitan.
"Ada empat orang perempuan dipaksa untuk melakukan pembesaran payudara dengan menggunakan alat pompa asi di rumah tersangka," ujarnya.
Sejauh ini, Andri memastikan korban pencabulan tambahan sampai saat ini tidak ada. Namun, tim penyidik akan terus melakukan pengembangan terhadap pelaku, apakah masih ada korban lainnya. Ia meminta warga yang merasa anaknya menjadi korban bisa langsung melaporkan ke Polda Jambi.
"Untuk pelaku Selasa kemarin, 7 Februari sudah dibawa kerumah sakit jiwa untuk diperiksa kejiwaannya karena perilaku tersangka sudah menyimpang," terangnya.
Tidak sampai disitu, pihak Ditreskrumum Polda Jambi akan bekerjasama dengan UPTD PPA dan rumah sakit dalam pengembahan kasus pencabulan yang korbannya mencapai belasan orang.
"Hasil kordinasi untuk melakukan opservasi selama 14 hari, mulai dari dan akan dikabari nanti hasil perubahan terhadap pelaku di rumah sakit jiwa," ungkapnya.