Istri Sopir Taksi Online Murka ke Bripda HS Saat Rekonstruksi : Haris Tega Sekali Kamu!
- polda metro jaya
Bandung – Pihak keluarga korban pembunuhan Bripda Haris di Depok, Sony Rizal Taihitu (59), hadir dalam rekonstruksi kasus yang dilakukan di Mapolda Metro Jaya hari ini Kamis (16/2/2023).
Istri korban, Rusni Masna Asmita B alias Meta (59) yang turut hadir dalam kegiatan rekonstruksi tersebut menangis histeris usai rekonstruksi selesai.
Ketika penyidik membawa pelaku, Bripda Haris Sitanggang (Bripda HS) ke ruang tahanan, istri korban mengamuk dan menangis keras kepada pelaku.
“Haris! Tega sekali kamu menghabisi nyawa suamiku. Banyak kau bohong. Suamiku baik Haris, suamiku baik. Nggak mungkin hanya karena itu, aku percaya suamiku, Penjahat!,” teriak Rusni usai rekonstruksi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023).
Lebih lanjut, ia juga menuding HS berbohong soal adegan rekonstruksi yang dilakukan dan mengatakan tidak meras bersalah setelah beraksi.
“Kau pembohong Haris, semua orang di sini bisa kau bohongi, tapi tuhan tidak bisa kau bohongi. Tuhan yang akan menyatakan kebenarannya Haris,” jelasnya.
“Tiga minggu kau di situ, mulusnya badanmu keliatan ujung kaki sampai kepala. Hebat kau ya Haris, hebat kau!,” tandasnya.
Pura-pura Jadi Korban Perampokan
Oknum anggota Densus 88, Bripda Haris Sitanggang (HS), yang menjadi tersangka kasus pembunuhan sopir taksi online di Depok sempat berpura-pura menjadi korban perampokan.
Hal tersebut terungkap saat Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Sony Rizal Taihitu (59).
Setelah membunuh korbannya, pelaku melarikan diri ke arah Terminal Kampung dengan menaiki angkot. Setibanya di sana, ia ke sebuah warung dan berpura-pura menjadi korban perampokan.
“Tersangka bercerita kepada ibu penjaga warung seolah-olah tersangka habis dirampok,” ujar penyidik pengarah adegan rekonstruksi, Kamis (16/2/2023).
Mendengar pengakuan HS, penjaga warung kemudian memberikan uang kepada HS untuk ongkosnya pergi ke Bekasi.
“Ibu penjaga warung memberi tersangka satu buah kaos dan diberikan uang sebesar Rp 20 ribu yang mana uang tersebut tersangka gunakan untuk ongkos angkutan ke Bekasi Timur,” jelasnya.
Bripda HS Terseret Judi Online
Oknum anggota Densus 88, Bripda HS, awalnya menggunakan uang milik kakaknya sebanyak Rp 90 juta yang seharusnya untuk membeli mobil, namun ternyata malah dipakai untuk judi online.
Bripda Haris Sitanggang (HS), disebut berkeliling Jakarta terlebih dahulu sebelum membunuh sopir taksi online, Sony Rizal Taihitu (59) di kawasan Cimanggis, Depok.
Bripda HS dikatakan berkeliling Jakarta dengan bus Transjakarta dengan tujuan untuk mencari target korban.
Ia lalu merencanakan untuk melakukan pencurian dengan membeli pisau di toko taktikal di Kelapa Dua, Depok pada hari Jumat (20/1/2023). Selanjutnya ia menuju ke Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur untuk menyimpan motor dan menaiki TransJakarta keliling Jakarta.
Bripda HS selanjutnya merencanakan aksinya dengan membeli pisau di sebuah toko taktikal di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (21/1) lalu. Setelahnya, Bripda Haris beranjak menuju Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur menyimpan motornya.
“Tersangka naik Transjakarta ke arah Blok M sembari memantau situasi jalanan untuk mendapatkan sasaran berupa mobil yang akan dicuri. Namun saat itu tersangka hanya keliling saja, dari satu halte ke halte lainnya dan berakhir di Terminal Kampung Rambutan karena saat itu tersangka belum berani melakukan pencurian,” ujar penyidik pengarah adegan rekonstruksi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023).
Selanjutnya, ia diminta pulang ke Jambi namun menolak karena mobilnya belum ada. Akhirnya ia mulai berencana mencari taksi online, namun belum berani mencuri.
“Tersangka mencoba mencari sasaran dengan cara menghampiri taksi online yang sedang ngetem dipinggir jalan, lalu naik seolah-olah hendak menggunakan jasa mereka namun saat itu tersangka belum berani melakukan aksi pencurian. Hal tersebut terjadi sampai tiga kali,” paparnya.
HS akhirnya melakukan aksinya pada hari Minggu (22/1/2023) dengan naik bus Transjakarta arah Pinang Ranti dan berpindah bus turun di Halte Semanggi yang kemudian bertemu korban dan melakukan kejahatannya.