Group Band Radja Diancam Dibunuh Usai Konser, Nyawa Jadi Taruhan

Band Radja
Sumber :

Viva Bandung – Polisi Malaysia telah menangkap dua pria sehubungan dengan penyelidikan atas ancaman pembunuhan Group band Indonesia, Radja selama pertunjukan di Malaysia. Dua pria ditangkap di kawasan Johor Baru pada Minggu (3/12) waktu setempat.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini Rabu 27 November 2024

Dilansir dari The Star, Senin (13/03/2023)Kepala polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan, dua tersangka yang ditangkap berusia 37 dan 48 tahun. Identitas keduanya belum dirilis ke publik.

Baru dilaporkan, kedua tersangka ditangkap sekitar pukul 15.30. waktu setempat pada Minggu sore (3 Desember) di Kantor Polisi Distrik Johor Baru. 

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini Senin 25 November 2024

"Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan pada 506 Undang-undang Hukum Pidana untuk tuduhan intimidasi kriminal dan pasal 14 Undang-undang Pidana Ringan tahun 1995 atas tuduhan perilaku menghina," jelas Kamarul dalam pernyataannya.

Band Radja

Photo :
  • -
Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini Sabtu 23 November 2024

Lebih lanjut, Kamarul menyebut salah satu tersangka yang ditangkap merupakan seorang warga negara asing (WNA). Namun asal kewarganegaraannya tidak disebutkan lebih lanjut.

"Penyelidikan mengungkapkan bahwa salah satu tersangka merupakan warga lokal dan satu lainnya merupakan warga negara asing," tuturnya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui kejadian tersebut untuk melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi terdekat. “Masyarakat yang mengetahui kejadian ini bisa datang atau menghubungi kantor polisi terdekat,” ujarnya.

Band Radja sebelumnya dikabarkan mendapat ancaman pembunuhan setelah konser mereka di Larkin Arena Indoor Stadium pada Sabtu malam (3/11) sekitar pukul 23.15 waktu setempat.

Vokalis Radja Ian Kasela mengatakan ada kesalahpahaman antara bandnya dan penyelenggara acara, yang berujung pada hinaan dan ancaman pembunuhan.  

Tidak disebutkan lebih lanjut soal pemicu kesalahpahaman itu.