Kepala Desa Diduga Tewas Akibat Ulah Mantri, Polisi Temukan Bukti...

Wakapolresta Serkot, AKBP Hujra Soumena
Sumber :
  • VIVA.co.id

Viva Bandung – Badan Reserse Kriminal Kota Serang menemukan sebotol obat bertanda Sidiadryl Diphenhydramine di lokasi kejadian.

Daftar Polisi Bintara 2024 Sekarang Juga, Ini Syarat dan Cara Daftarnya: Dijamin Lulus!

Diduga kuat Mantri berinisial S Salamunasir menyuntikkan cairan ke Kepala Desa Curug Goong (Kades), Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten pada Minggu 12 Maret 2023 hingga menyebabkan kematian.

Polisi masih menunggu laporan resmi dari ahli untuk menentukan apakah cairan itu berbahaya bagi korban. Termasuk menunggu hasil otopsi. 

Hati-hati Penipuan! Ini Cara Daftar Polisi Bintara 2024 yang Benar: Jangan Asal-asalan

"Dari barang bukti yang kami kumpulkan itu berupa satu botol obat cairan merk Sidiadryl Diphenhydramine, jarum suntik, tas warna hitam, kemudian satu unit motor, baju dan celana yang digunakan pelapor. Kita masih berkirim surat ke ahli, jadi yang mempunyai keahlian itu yang akan menerangkan," ujar Wakapolresta Serkot, AKBP Hujra Soumena di kantornya, Senin (13/3). 

Menurut polisi, pelaku S. mendatangi korban pada Minggu, 12 Maret 2023, sekitar pukul 13.00. WIB. Kemudian terjadi keributan, tiba-tiba pelaku memercikkan cairan ke punggung kiri Salamunasir.

Cara Daftar Online POLRI 2024, Hati-hati Penipuan Jangan Asal Isi Data

Keluarga kades disuntik mati

Photo :
  • VIVA.co.id

Tak lama berselang, korban mengalami sesak napas dan kejang-kejang, sehingga warga, keluarga dan pelaku S. Salamunasiri dibawa ke Puskesmas Padarincang dan dibawa ke RSUD Banten untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Salah satu kerabat korban datang ke polisi dan melaporkan kejadian tersebut. Setelah itu, penyidik Satuan Reserse Kriminal Kota Serang (Serkot) menangkap pelaku yang dibawa ke RSUD Banten untuk dimintai keterangan lebih lanjut.  

"Saat di RS, Kasatreskrim menugaskan anggota ke sana dan pada saat anggota sampai di RS, kebetulan terduga pelaku ada di RS, sekaligus saat itu juga diamankan," terangnya.  

Terkait motif keributan hingga penyuntikan, masih dilakukan pendalaman oleh kepolisian, karena harus mencocokkan keterangan dengan barang bukti yang ada.

Termasuk menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan sampel darah korban yang akan diperiksa tim dokter forensik, guna memastikan penyebab kematian Salamunasir.

"Ada sampel dari tubuh korban yang diambil untuk memastikan penyebab kematiannya, apakah benar karena obat ini sebenarnya atau bukan," jelasnya.