Agar Puasa Kamu Tidak Batal Sebaiknnya Jauhi 8 Hal Ini, Diingat ya...

VIVA Bandung – Kewajiban melaksanakan ibadah puasa ini hanya bagi umat muslim. Maka dari itu, penting bagi umat Islam mengetahui apa saja perkara yang membatalkan puasa agar ibadah puasa kita sah.

Perintah berpuasa sendiri didapatkan oleh Nabi Muhammad dan umatnya saat bulan Syaban, ketika Rasulullah SAW tengah membangun pemerintahan baru di Madinah. Kewajiban tersebut disampaikan oleh Allah SWT dalam QS Al Baqarah ayat 183,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

8 hal ini sebaiknya dihindari agar puasamu tak batal;

1. Memasukkan sesuatu ke lubang tubuh dengan sengaja

yang dimaksud lubang di sini adalah lubang telinga, hidung, mulut dan lubang kemaluan (depan dan belakang). Ada pendapat yang mengatakan jika seseorang melakukan BAB di sungai maka kemungkinan puasa orang tersebut batal, karena kemungkinan besar orang yang membersihkan lubang kemaluannya setalah BAB  disungai akan terhirup air ke dalam lubang tersebutt.

2. Menstruasi dan Nifas

Bagi perempuan sudah menjadi kodrat mereka mengalami menstruasi namu jaka hal tersebut terjad pada bulan puasa maka pada saat itu pula perempuan batal puasanya. Sedangkan nifas adalah darah yang keluar sejak seorang ibu melahirkan.

Wanita yang mengalami haid atau nifas wajib mengganti puasanya atau biasa disebut qadha. Isnan Ansory, Lc, MA menyebutkan para ulama sepakat jika seorang wanita yang sedang berpuasa kemudian tiba-tiba mendapat haid atau nifas, maka otomatis puasanya batal. Meskipun kejadian itu menjelang terbenamnya matahari.

3. Hilang Akal

hilang akan yang dimaksud di sini  adalah orang gila

4. Berhubungan badan bagi suami istri

berhubunga badan pada saat puasa kan mengakibatkan batalnya puasa kedaunya.

Orang yang melakukan hubungan badan akan dikenai denda atau kafarat atas perbuatannya. Denda tersebut yakni berpuasa selama dua bulan berturut turut, jika tidak mampu maka diwajibkan baginya memberi makanan pokok senilai 0,6 kilogram beras kepada 60 fakir miskin.

5. Muntah dengan cara disengaja

Ketentuan ini berlaku selama muntahannya tidak tertelan kembali olehnya. Apabila ia muntah secara tidak sengaja lalu menelan kembali muntahannya dengan sengaja, puasanya dinyatakan batal.

6. Keluarnya air sperma

Namun, beda halnya jika air mani keluar karena mimpi basah. Dalam keadaan tersebut, puasa seseorang tetap dinyatakan sah dan harus disegerakan melakukan mandi wajib.

7. Murtad

adalah orang yang telah keluar dari agama Islam

8. Memasukkan seuatu ke lubang anus dan kemaluan depan

Sebagai contoh, seseorang yang tengah mengalami ambeien atau memasang kateter urin dapat membatalkan puasanya.