Keutamaan Salat Tarawih Malam Ke-Enam Bulan Ramadan

Keutamaan Salat Tarawih Malam ke-6
Sumber :
  • viva.co.id

VIVA Bandung - Salat tarawih adalah merupakah sebuah kesunnatan yang dilakukan oleh setiap orang Islam kita memasuki bulan ramadan. Meski sunnah salat ini sangatlah dianjurkan oleh nabi Muhammad, karena terdapat berbagi keutamaan di dalamnya.

Bukan Penistaan Agama, Ini Alasan TikToker Galih Loss Buat Konten Soal Taawudz

Dalam penjelasan lain, Salah satu keutamaan salat tarawih tiap malam di bulan Ramadan adalah bahwa sholat ini merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. dan dilaksanakan secara berjamaah.

Sholat tarawih juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas ibadahnya secara keseluruhan. Dalam sholat tarawih, seseorang dapat merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca dan memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam.

Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Begini Kata Polisi

Selain bisa dilakukan di masjid dan tempat ibadah sholat tarawih juga bisa dilakukan di rumah. Menurut Kitab Durratun Nashihin, setiap malam pelaksanaan Shalat Tarawih memiliki keutamaan (fadhilah) tersendiri.

Salat Tarawih malam ke-6

Ditangkap Polisi, Ini Ucapan TikToker Galih Loss yang Diduga Nistakan Agama Islam

 وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى ثَوَابَ مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ حَجَرٍ وَمَدْرٍ

Artinya: "Pada malam keenam, Allah memberikan pahala seperti pahala malaikat yang tawaf di Baitul Makmur dan setiap batu dan tanahpun memintakan ampunan untuknya."

Dalam keterangan lain dijelaskan, Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam keenam, Allah swt. memberikan padanya pahala seperti pahala bagi orang yang melakukan Thowaf di Baitul Makmur dan Bebatuan memohonkan ampunan baginya.

Baitul Makmur adalah bangunan yang sangat mulia, berada di langit ketujuh. Di sanalah para Malaikat beribadah, sebagaimana manusia beribadah di sekitar Ka’bah.

Baitul makmur itu adalah ka’bah bagi penghuni langit ketujuh. Untuk itu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Nabi Ibrahim ‘alaihis salam menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur. Karena beliau yang membangun Ka’bah di bumi, dan balasan sejenis dengan amal. (Tafsir Ibnu Katsir, 7/428)