Cegah Penyakit Mulut dan Kuku, DKPP Jabar Bentuk Tim Unit Respon Cepat

Ilustrasi hewan ternak
Sumber :
  • Pixabay / 12019

BANDUNG – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat bergerak cepat menyusul munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah daerah. 

6 Artis Kalah di Pilkada Jabar 2024 versi Quick Count

Kepala DKPP Jabar M Arifin Soedjayana mengemukakan, usai Dinas Peternakan Jawa Timur melaporkan adanya kasus PMK pada Gubernur Jawa Timur, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk mencegah dan mewaspadai adanya temuan kasus PMK, serta membentuk Tim Unit Respons Cepat PMK. 

"Jawa Timur melaporkan tanggal 5 Mei, dari informasi tersebut, kami langsung koordinasi dengan daerah agar meningkatkan kewaspadaan, juga membentuk Tim Unit Respons Cepat PMK. Ada laporan dari Garut diduga ada kasus PMK di sana," kata Arifin di Kota Bandung, Rabu, 11 Mei 2022.

Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Hari Ini Senin 2 Desember 2024

Menurut Arifin, pada 7 Mei, DKPP Jabar bersama Tim Balai Veteriner Subang langsung mengambil sampel terduga PMK di Garut. Selain di Garut, pada hari berikutnya sampel juga diambil di lokasi terduga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar.

"Sejumlah sampel terkonfirmasi 100 persen positif PMK," ujarnya. 

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini Senin 2 Desember 2024

Arifin merinci, temuan kasus PMK positif ada di Leles, Garut sebanyak 25 ekor sapi potong, 3 ekor sapi perah dan 5 ekor domba.

Sementara di Tasikmalaya 18 sampel sapi dinyatakan positif PMK,  dan 11 ekor sapi di Kota Banjar dinyatakan positif 100 persen PMK.

Halaman Selanjutnya
img_title