Fadilah Puasa Pada Hari Ke-18 Bulan Ramadan
- viva.co.id
VIVA Bandung - Terdapat berbagai keutamaan puasa Ramadhan hari ke-1 sampai 30 menurut kitab Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah. Di luar itu, menjalankan puasa Ramadhan adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim, dimana jika ditinggalkan akan berujung dosa.
Kewajiban berpuasa Ramadhan ini tertuang dalam firman Allah SWT: الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Yaa ayyuhallaziina aamanuu kutiba ‘alaikumush-shiyamu kamaa kutiba ‘alallaziina ming qablikum la’allakum tattaquun.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Pada dasarnya, puasa Ramadhan memiliki kedudukan yang sangat agung dan menjadi salah satu jenis ibadah tertua dalam sejarah umat manusia.
Secara bahasa puasa berarti “menahan”. Maryam berkata : “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemmurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”..” (QS. Maryam : 26).
Adapun secara istilah puasa berarti “menahan dari makan, minum dan jima' (bersetubuh) serta hal-hal yang membatalkan puasa dalam rangka ibadah yang dimulai sejak terbitnya sampai fajar dengan tenggelamnya matahari”.
Hari ke-18
Keutamaan hari ke-18 puasa ramadhan, Allah Azza wa Jalla memerintahkan malaikat Jibril, Mikail, Israfil, malaikat pemikul Arasy dan Al-Karubin agar memohonkan ampunan untuk ummat Muhammad saw sampai tahun berikutnya, dan Allah Azza wa Jalla memberikan pada kalian pahala para syuhada’ Badar.