Hasil Survei: Elektabilitas Ganjar Pranowo Usai Ditetapkan Capres PDIP
- YouTube
VIVA Bandung – Elektabilitas Ganjar Pranowo teringgi setelah ditetapkan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai Capres 2024. Suara Ganjar unggul dibandingkan 2 kompetitornya yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Itu adalah hasil dari survei yang dilakukan Saiful Mujani Reserach and Consulting (SMRC). Mereka mensurvei pemilih kritis, 25-28 April 2023. Menggunakan pertanyaan terbuka, Ganjar Pranowo meraup 20,8 %, Prabowo 15,8 %, Anies Baswedan 11,4%. Sedangkan nama-nama lainnya jauh di bawah.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan suara Ganjar naik signifikan dari 13 %. Suara sebesar itu setelah sosok Ganjar dianggap yang paling bertanggungjawab hingga FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pemilih kritis yang dimaksud dalam survei ini adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial politik secara lebih baik. Mereka punya HP sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial politik. Mereka umumnya pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 %. Karena itu, survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional 100 %.
Hasil survei itu juga, masih ada sekitar 39 % pemilh yang tidak menyebutkan pilihannya. Sedangkan yang menyebut adalah dengan elektabilitas Ganjar 20,8 %, Prabowo 15,8 %, dan Anies 11,4 %.
Dijelaskan Deni dalam pemaparan keterangan persnya, bahwa sepanjang 2020 hingga 2023, elektabilitas ketiga pasangan tersebut dinamis. Prabowo sempat unggul pada 2020. Pada 2021 hingga akhir 2022, Ganjar yang menguat. Awal 2023 Prabowo kembali menyalip sebagai yang terkuat. Puncaknya setelah Prabowo mendapat dukungan Jokowi dan pasca keputusan FIFA terkait U-20.
Persoalan FIFA itu, membuat elektabilitas Ganjar sempat anjlok menjadi 13 %. Namun setelah ditetapkan sebagai capres pada 21 April 2023, ada pemulihan elektabilitas hingga menjadi 20.8 % atau naik 7,8 %.