Tak Hanya Bolehkan Santri Berzina, Santri Ponpes Al Zaytun Nyanyikan Lagu Yahudi

Santri Ponpes Al Zaytun menyanyikan lagu Yahudi
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA Bandung – Warganet baru-baru ini dihebohkan dengan pemberitaan Pondok Pesantren Al-Zaytun yang memperolehkan santri untuk berzina karena dosanya bisa ditebus dengan uang.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Sabtu 18 Mei 2024

Usut punya usut, ponpes yang berlokasi di Indramayu Jawa Barat itu ternyata juga pernah menyanyikan lagu berjudul Hava Nagila yang mempunyai makna Marilah Bergembira. 

Lagu Hava Nagila ini adalah sebuah lagu daerah yang berbahasa Ibrani dari bangsa Yahudi. Video tersebut viral di TikTok setelah diunggah oleh akun @tokoh.id. 

Lantik Wahyu Mijaya Sebagai Pj Bupati Cirebon, Bey Machmudin Ingatkan Soal Netralitas Kepala Daerah

Lagu berjudul Hava Nagila tersebut dibawakan oleh para santri dari Ponpes Al-Zaytun Indramayu saat menggelar acara wisuda ke-3 Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziz pada tanggal 20 Mei 2023 lalu. 

Dalam video tersebut, tampak para santri Ponpes Al-Zaytun begitu antusias membawakan lagu Yahudi tersebut. Terlihat juga para petinggi Ponpes Al-Zaytun Indramayu yang juga ikut bernyanyi Hava Nagila yang dibawakan oleh santri paduan suara. 

Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Jumat 17 Mei 2024

Santri Ponpes Al Zaytun menyanyikan lagu Yahudi

Photo :
  • Tangkapan Layar

Selain itu, mereka juga mengiringi tarian yang dilakukan oleh para santri penari yang terdiri atas santri laki-laki dan juga perempuan. Para penari juga turut antusias dalam melakukan gerakan mengikuti irama lagu Yahudi tersebut. 

Dengan kostumnya yang ramai, para penari itu juga tampak memukau hadirin yang hadir. Lagu Hava Nagila sendiri adalah sebuah lagu perayaan yang biasanya mahsyur di kalangan masyarakat Yahudi dan Roma serta menjadi suatu stapel penghibur kelompok Yahudi. 

Melodinya merupakan sebuah melodi Hassidik dari asal usul yang tidak dikenal. Teks yang dipakai secara umum mungkin diubah oleh Abraham Zevi pada 1918 untuk merayakan perolehan Britania di Palestina saat Perang Dunia I dan Deklarasi Balfour. 

Video yang berdurasi 3 menit 36 detik itu sudah disaksikan oleh 140 ribu orang dan disukai oleh 891 orang. Unggahan tersebut juga mendapat berbagai komentar dari warganet. 

Unggahan itu pun sontak menuai beragam komentar netizen. Tidak sedikit dari mereka dibuat gagal paham dengan pesantren pimpinan Syekh Panji Gumilang tersebut. 

"Ya Allah jadi pelajaran buat kita memondokan anak jngan di lihat dari bangunannya tapi liat dari ilmu yg di ajarkan," komentar salah satu warganet.

"Pengin tau aj alesan nya maksud tujuan apa hingga dia mau mereka mau mengikuti seperti itu," kata warganet yang lain.

"Mikir dua kali nerima lulusan ini di dunia kerja," sambung warganet lainnya.