Heboh Kasus Balita yang Positif Narkoba, Inilah Bahaya untuk Kesehatan Jangka Panjang

Ilustrasi Balita
Sumber :

Viva Bandung – Seorang balita mengalami perubahan perilaku menjadi tidak bisa tidur dan banyak melantur. Sempat dikira kesurupan, ternyata balita tersebut dinyatakan positif narkoba oleh pihak RSJ.

Profil Kak Nisa Host YouTube Kinderflix, Pernah Kuliah di Bandung

Kombes Pol Ary Fadli, Kapolreta Samarinda, menerangkan bahwa balita itu minum air dari botol bekas bong sabu.

"Anak dan ibu ini berkunjung ke rumah tetangga. Si anak haus dan dimintakan air. Oleh pelaku diberi air mineral botol yang ternyata adalah bekas bong sabu," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli.

Heboh, Ayah dan Anak Tewas Membusuk dalam Rumah di Koja

Berdasarkan kronologi, balita itu sempat dikira kesurupan selama dua hari. Dia tidak bisa tidur dan tidak mau makan. Kemudian menjadi hiperaktif dan mengumpulkan sampah. Dia juga bermain dengan tisu sampai tertawa sendiri.

Anak-anak yang menyalahgunakan zat berbahaya sering mengalami banyak masalah. Beberapa masalahnya antara lain kesulitan akademik, masalah yang berhubungan dengan kesehatan, hubungan yang memburuk dengan teman.

Seorang Balita Positif Narkoba di Samarinda, Berawal dari Air Mineral Botol Bekas Bong Sabu

Selain itu, ada konsekuensi bagi keluarga, komunitas, dan seluruh masyarakat. Berikut ini adalah dampak buruk pemakaian narkoba pada anak-anak.

Masalah akademik, mulai dari nilai yang menurun, absen dari sekolah dan kegiatan lainnya, dan meningkatnya potensi putus sekolah adalah masalah yang terkait dengan penyalahgunaan zat remaja. Masalah kognitif yang mengganggu prestasi akademik mereka dan juga menghadirkan hambatan untuk belajar bagi teman sekelas mereka.

Cedera karena kecelakaan (seperti kecelakaan mobil), cacat fisik dan penyakit, dan efek dari kemungkinan overdosis adalah beberapa konsekuensi yang berhubungan dengan kesehatan dari penyalahgunaan zat remaja. Jumlah pemuda yang tidak proporsional terlibat dengan alkohol dan obat-obatan lainnya menghadapi peningkatan risiko kematian melalui bunuh diri, pembunuhan, kecelakaan, dan penyakit.

Remaja yang menyalahgunakan zat seringkali diasingkan dan distigmatisasi oleh teman sebayanya. Remaja yang menggunakan alkohol dan obat-obatan lain juga sering melepaskan diri dari kegiatan sekolah dan masyarakat, merampas kontribusi positif dari teman sebaya dan masyarakat yang seharusnya bisa mereka buat.

Selain kesengsaraan pribadi, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan lain oleh kaum muda dapat mengakibatkan krisis keluarga dan membahayakan banyak aspek kehidupan keluarga, terkadang mengakibatkan disfungsi keluarga.