Tak Sesuai Syariat Islam, MUI Larang Masyarakat Belajar di Ponpes Al Zaytun

Ponpes Al Zaytun Indramayu
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA Bandung – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu KH M Syatori turut mengomentari Ponpos Al Zaytun yang saat ini ramai lantaran selalu menuai kontroversi.

Update Terbaru Bansos 2025 yang Belum Banyak Orang Tahu

KH M Syatori, mengatakan bahwa ajaran Ponpes besutan Panji Gumilang itu sangat menyimpang dari syariat islam.

Bahkan ditegaskan, ajaran Ponpes Al Zaytun memang sangat tidak sama dengan umat Islam pada umumnya. Ketidaksamaan itu terjadi pada tata sholat, puasa hingga haji yang dianggap tidak umum dengan ajaran islam. Ajaran di Ponpes Al Zaytun menyebutkan bahwa ibadah haji tidak mesti ke Mekkah dan Madinah.

Kabar Baik Bagi KPM BPNT Murni Akan Dapatkan Bantuan Tambahan Dari Pemerintah

Karena itu, KH M Syatori mendesak pemerintah segera hadir dan menyelesaikan kemelut Ponpes Al Zaytun yang sengaja diramaikan sendiri oleh orang-orang di dalamnya

"Al Zaytun dengan segala yang terjadi di akhir-akhir ini. Pertama bahwa Al Zaytun Syariat yang dikembangkan sangat tidak sama dengan tata cara peribadatan umat Islam pada umumnya, sholatnya, puasanya, hajinya, bahkan viral di media sosial haji tidak harus di Mekkah atau Madinah, cukup di haji di Indonesia sebab disamakan bahwa negara Indonesia tanahnya adalah tanah yang suci. Itu sangat tidak sesuai sekali dengan syariat-syariat islam pada umumnya," ungkap KH M Syatori dikutip dari VIVA pada Sabtu (17/6/2023).

Nominal Bansos BPNT Naik Jadi 400 Ribu Bikin Masyarakat Makin Terbantu

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu, KH M Syatori

Photo :
  • VIVA.co.id

KH M Syatori menghimbau kepada masyarakat Indramayu secara khusus untuk tidak mengikuti pendidikan di ponpes tersebut. Mengingat, mulai dari akidah hingga cara pandang beribadah yang dilakukan oleh ponpes tersebut sudah sangat berbeda.

"Yang kedua kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indramayu khususnya jangan ikut berpendidikan di Al Zaytun sebab ketidaksamaan akidah, ketidaksamaan cara pandang dalam beribadah. Syariat-Syariat yang dilakukan oleh mereka dengan alasan agar jangan sampai terjadi kontradiksi dengan masyarakat, dengan para orang tuanya, Indramayu daerah yang sudah tenang jangan sampai diwarnai dengan hal-hal perbedaan yang tidak berarti,” ujar KH M Syatori.

Ia juga meminta kepada pemerintah untuk segera hadir menyelesaikan persoalan ini. Polemik Ponpes Al Zaytun, kata KH M Syatori, sengaja diviralkan oleh internal pesantren sendiri.

“Yang ketiga mohon kepada pemerintah agar segera hadir dalam rangka menyelesaikan keresahan, kegaduhan masyarakat di Indramayu bahkan di Indonesia yang menyaksikan viralnya syariat-Syariat Islam cara mereka, kami memohon kepada pemerintah segera selesaikan kemelut-kemelut keresahan kegaduhan yang terjadi di masyarakat gara-gara viralnya dan diviralkan oleh mereka," pungkasnya.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id dengan judul: MUI Indramayu Minta Warga Tidak Ikut Pendidikan di Ponpes Al Zaytun