Rupiah Melemah Akibat Kebijakan Agresif AS
- Istimewa
Bandung – Nilai tukar mata uang rupiah ke mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot mengalami perlemahan dalam bursa dagang Kamis 7 April 2022. Penurunan ini terjadi mencapai 0,02 persen ke posisi Rp14.363 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.359 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp14.364 per dolar AS. Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memprediksi, kondisi ini akan menekan AS karena adanya ekspektasi kebijakan moneter AS yang lebih agresif.
“Dini hari tadi, notulen rapat Bank Sentral AS menyebutkan dukungan para anggota the Fed terhadap kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif. Untuk memerangi inflasi yang tinggi di AS,” ujar Ariston dikutip dari VIVA.co.id, Kamis 7 April 2022.
Ariston melanjutkan, selain itu dukungan juga diberikan pada kebijakan penjualan obligasi yang dimiliki the Fed. Hal itu dilakukan untuk mengurangi likuiditas pasar.
Namun di sisi lain, pada rencana perilisan cadangan strategis minyak mentah negara-negara anggota International Energy Agency (IEA), sebesar 120 barel untuk menambah pasokan dan membantu menurunkan harga minyak mentah. Ariston mengatakan, hal itu mungkin dapat membantu menahan pelemahan rupiah.
“Turunnya harga minyak mentah mengurangi risiko kenaikan inflasi yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Adapun potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS ada di kisaran Rp14.380. Dengan potensi support di kisaran Rp14.330. (adm)