Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Ajarkan Kitab Perjanjian Lama-Perjanjian Baru ke Santrinya
- Istimewa
VIVA Bandung – Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang kembali menyampaikan pernyataan kontroversi. Ia menyebut, kitab suci Alquran bukan firman oleh Allah, melainkan karangan Nabi Muhammad SAW yang didapat dari wahyu.
“Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," kata Panji Gumilang dikutip Senin (19/6/2023).
Adapun Panji mengatakan, dirinya memiliki landasan soal pernyataan tersebut.Menurutnya hal ini telah disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui lisannya.
“Nabi Muhammad sudah mendeklarasikan ‘Dzalikal kitabu la’ itu Nabi Muhammad yang mendeklarasikan itu, atas wahyu Ilahi,” ungkapnya.
Panji menyebut, jika Allah berbicara dengan bahasa Arab maka ia khawatir orang yang tidak mengerti akan kesulitan.
“Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. ‘Prewek’ nggak ngerti, gusti Allah nggak ngerti artinya,” sambung Panji sambil tertawa.
Selain itu, Panji menjelaskan tentang kitab perjanjian lama dan perjanjian baru. Ia meyakini bahwa masyarakat Indonesia saat ini dipastikan tidak memahami hal itu.
"Saya yakin saudara-saudara ini perjanjian lama pun belum tahu bukunya seperti apa ini. Mengapa? Karena sudah menganggap yang paling benar itu satu saja," tegas Panji Gumilang.
Menurutnya, hal yang dianggap paling benar itu terdiri dari kumpulan daripada perjanjian lama dan perjanjian baru.
"Mungkin di satu tidak menceritakan detail, dan yang lama terdapat cerita detail. Bacalah itu," ujarnya.
Lanta, Panji Gumilang menerangkan, bahwa pada saat pertama kali Ponpes Al Zaytun Indramayu didirikan, dirinya sudah menyarkankan kepada seluruh santri untuk membaca perjanjian lama dan baru.
"Saya sejak tahun pesantren ini berdiri, sudah menganjurkan baca buku perjanjian lama dan perjanjian baru," pungkasnya.