Kampung di Bawah Tol Viral, Ketua DPRD DKI Menyebutkan Bahaya kalau Ada Kebakaran

kampung kolong
Sumber :

Viva Bandung – Akhir-akhir ini, viral sebuah perkampungan yang berada di bawah jalan tol, di kawasan Angke, Jakarta Barat. Kondisi kampung itu viral setelah diunggah oleh akun YouTube Bang Brew TV.

3 Game Viral Penghasil Saldo DANA Gratis, Bisa Cuan Rp775 Ribu

Kolong Tol Angke diubah warga menjadi sebuah permukiman dengan fasilitas cukup lengkap. Di sana juga ada aliran listrik yang mengaliri setiap rumah di bawah tol tersebut.

Namun, sirkulasi cahaya dan udara ke area itu terlihat kurang baik karena sempitnya jarak antara langit-langit kolong tol dengan dasar tanah. Masyarakat pun harus berjalan menunduk ketika memasuki kampung di kolong tol itu.

Bisa Hilangkan Jenuh, Ini Daftar Game Seru Penghasil Saldo DANA Gratis

"Jalannya begini, menunduk cuy," kata Bang Brew melalui video YouTube-nya.

Dalam video itu, tidak hanya rumah penduduk yang dibangun, tetapi juga ada sebuah sekolah bernama Sekolah Pondok Domba Kolong dan musala yang sedang dibangun.

Fufufafa Saat Ini Menjadi Kata Baru Internet yang Banyak Dicari Artinya

"Ada sekolah Pondok Domba Kolong, ada musala. Di dalam sana emang gerah banget, jadi mau enggak mau beli kipas angin. Kayak masuk sauna di dalam situ," katanya.

Terkait dengan hal tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku khawatir akan adanya warga yang tinggal di kolong tol tersebut. Sebab, pernah terjadi kebakaran di permukiman warga di kolong tol, tepatnya di Kolong Tol Pluit tahun 2019 lalu.

"Itu bahaya loh, kalau dia tiba-tiba kebakaran, kan dulu pernah kebakaran tuh dulu di jembatan kolong, ada yang retak kolong tol-nya," kata Prasetyo kepada wartawan, Selasa, 20 Juni 2023.

Prasetyo pun mendesak pemerintah daerah untuk menertibkan masyarakat yang tinggal di sana. 

"Itu kan masalah klasik, pemerintah daerah seharusnya kan ada Satpol-PP nya di wilayah, ada lurahnya di wilayah. Kalau tiba-tiba dikasih listrik ya manjang dia di situ, kayak gitu pemerintah harus ada," ujarnya.

"Kalau provinsi kan ada Forkompinda, hingga komunikasi dengan aparat terkait, ngomong disosialisasikan," kata Prasetyo.