Seorang Siswi SD di Medan Meninggal Usai Dirundung Kakak Kelas, Polisi Periksa 12 Saksi

Polisi
Sumber :

Viva Bandung – Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan telah memeriksa 12 orang saksi terkait kematian bocah 8 tahun. Bocah ini menjadi korban perundungan yang diduga dilakukan oleh tetangganya sekaligus kakak kelas korban di Sekolah Dasar.

Terbaru, Kronologi Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Sumatra Barat

"Untuk kasus B, kita sudah kita tangani kasus tersebut. Sudah 12 orang saksi kita mintai keterangan," ucap Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda kepada wartawan di Mako Polrestabes Medan, Senin malam, 3 Juli 2023.

Kematian anak SD yang baru didik di kelas 1 SD ini, Valentino mengungkapkan bahwa pihaknya akan menangani kasus ini, dengan mengedepankan Undang-undang Perlindungan Anak. Apa lagi, terduga pelaku perundingan tersebut, masih anak di bawah umur.

Evakuasi di TKP Kecelakaan Maut Tol Cipularang Masih Berlangsung, Damkar Diturunkan

"Ini masih pendalaman, karena ini diduga pelakunya kita sesuaikan dengan aturan-aturan yang ada. Apakah pelaku ini, bisa bertanggungjawab dengan usia mereka, apa yang mereka lakukan," kata Valentino.

Adapun untuk penyebab kematian B, Valentino mengungkapkan bahwa penyidik unit Perlindungan Anak, Satreskrim Polrestabes terus mendalami kasusnya.

Update Jumlah Korban Kecelakaan Maut KM 92 Tol Cipularang hingga Malam Ini

"Kita masih dalami dan berkordinasi dengan instansi terkait dengan masalah untuk pelaku anak," ucap mantan Direktur Lalulintas Polda Sumut itu.

Valentino mengucapkan bela sungkawa atas kematian B. Ia berjanji akan mengusut kasus ini dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.

"Sejak awal kami sudah mendampingi keluarga korban sudah memberikan perhatian. Saya sangat bela sungkawa apa yang terjadi dan kami menangani ini, sesuai yang berlaku," ucap Valentino. 

Peristiwa perundungan ini, dialami korban di luar sekolah. Di lokasi persis peristiwa terjadi masih terus didalami oleh penyidik Unit PPA Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan hingga saat ini.Ibu korban, Yusraini menjelaskan kronologi kejadian bully dialami anaknya terjadi di sekolah di Kota Medan, Kamis siang, 22 Juni 2023, sekitar pukul 11.30 WIB. Peristiwa dialami B disampaikan korban ke orang tua tersebut.

Orang tuanya, hanya pedagang kaki lima di kawasan Masjid Raya, Al-Mashun, di Jalan SM Raja, Kota Medan. Lanjut, Yusriani mengatakan korban datang ke tempat jualannya ibu tersebut, dan menceritakan apa dialaminya di sekolah, usai pulang sekolah. 

"Kami, kan jualan di Masjid Raya, Kota Medan, dia (korban) datang, berkata 'Mak B dipukul' sambil menangis, dia sampai pucat (mukanya)," kata Yusraini kepada wartawan, di Kota Medan.

Korban yang merupakan Warga Kecamatan Medan Maimun, mengungkapkan kepada ibunya, mendapatkan perlakuan dari kakak kelasnya atau terduga pelaku.