Keadaan Arafah dan Jabal Rahmah Setelah Puncak Haji Usai
Viva Bandung – Ketika puncak ibadah haji berlangsung, kawasan Tanah Suci Mekkah menjadi lautan manusia. Seakan tidak ada celah, seisi kawasan di Tanah Suci ini penuh dengan kumpulan manusia dari berbagai penjuru dunia.
Arafah, Muzdalifah, Mina, dan Jabal Rahmah menjadi area yang penuh ketika puncak haji berlangsung. Sekarang, puncak haji telah selesai. Secara bertahap, jemaah haji pun pulang ke negara masing-masing, termasuk Indonesia.
Bagi jemaah haji yang masih menunggu jadwal kepulangan, sebagian besar dari mereka memanfaatkan waktu untuk berziarah dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan menarik di Tanah Suci.
Salah satu kawasan yang dikunjungi adalah Jabal Rahmah. Untuk menuju ke lokasi ini, jalanan yang dilalui adalah Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Jika ketika puncak haji kawasan ini sangat ramai, pada saat puncak haji selesai, pemandangan keramaian itu sudah tidak terlihat.
Sepanjang jalan menuju Jabal Rahmah, kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina sepi, jadi kawasan tak berpenghuni. Tenda-tenda yang tadinya beratap, kini sudah tinggal kerangka. Mesin-mesin pendingin udara berjajar di luar, tumpukan sampah menggunung.
Saat menginjakkan kaki di Jabal Rahmah, kawasan tempat jemaah berdoa ketika wukuf di Arafah pun tampak lengang. Hanya sejumlah peziarah yang datang untuk menikmati pemandangan serta berdoa dan shalat di atas puncak gunung. Sebagian dari mereka juga menuliskan nama di tugu di tengah puncak bukit Jabal Rahmah.
Jabal Rahmah adalah bukit bebatuan setinggi 70 meter yang berada di sebelah selatan Padang Arafah, sekitar 25 km di bagian tenggara Kota Mekkah, Arab Saudi. Tempat ini dikenal sebagai tempat bertemunya Nabi Adam A.S. dan Hawa setelah diturunkan dari surga.