Kisah Haru Nabila yang Harus Kehilangan Kaki Demi Selamatkan Kucing yang Hampir Ditabrak

Nabila Penyelamat Kucing
Sumber :

Viva Bandung – Kisah mengharukan dan penuh dengan aksi heroik datang dari seorang gadis kecil bernama Nabila. Usianya baru 13 tahun dan dia harus kehilangan sebelah kakinya karena tertabrak truk ketika menyelamatkan seekor kucing.

Microsleep Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Pengemudi XForce di Tol Depok-Antasari

Kecelakaan itu terjadi di KM 8 Jalan Lintas Provinsi, Sei Mambang, Desa Sei Pampang, Kecamatan Billah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara.

Silfia, bibi Nabila menceritakan kejadian yang dialami oleh keponakannya itu. Siang itu, korban tengah duduk di depan rumahnya. Terlihat seekor kucing yang menyebrang di jalan besar. Dia langsung menolong kucing tersebut agar tidak tertabrak.

Evakuasi di TKP Kecelakaan Maut Tol Cipularang Masih Berlangsung, Damkar Diturunkan

Nabilla sempat menyetop truk. Namun karena tidak bisa mengerem mendadak, jadinya tertabrak,” ucap Silfia kepada wartawan.

Akhirnya, kucing itu berhasil diselamatkan. Namun, Nabila mengalami kecelakaan kakinya dilindas truk pengangkut semen

Update Jumlah Korban Kecelakaan Maut KM 92 Tol Cipularang hingga Malam Ini

Melihat kejadian itu, korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tim medis. 

“Karena kondisi gawat darurat, jadi dari Puskesmas hanya pertolongan pertama. Nabila dibawa ke RSUD Rantauprapat,” kata Silfia. 

Nabila harus libur sekolah, karena harus menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, dengan kondisi kaki jauh dari kata bisa sembuh. Akhirnya, diputuskan dilakukan tindakan medis dengan melakukan amputasi kaki Nabila.

“Orangtuanya berharap kaki kirinya tidak diamputasi. Jadi 20 hari ini dilihat perkembangannya,” jelas Silfia. 

Silfia merupakan sepupu dari ayah Nabila mengungkapkan bahwa Nabila sudah dua kali menyelamatkan kucing di jalan tersebut. Meski penyelamatan pertama dan kedua, ia selamat dari tabrakan kendaraan bermotor.

“Yang ketiga ini memang nahas Nabila. Dibilang kucing kesayangan Nabila. Karena sering main ke rumahnya," ucap Nabila.

Silfia mengungkapkan Nabila tetap semangat meski mengalami kehilangan kakinya. Ia sempat mengatakan kepada ibunya, Yulanti, kalau kakinya sudah tidak sakit lagi. “Kaki ku gak ada lagi yah mak,” ucap Silfia menirukan percakapan korban dengan ibu kandungnya saat di rumah sakit.

Nabila meminta tetap semangat untuk bersekolah, meski harus memakai tongkat. “Tapi aku masih bisa pakai tongkat kan mak," tutur Nabila.  Mendengar semangat sang anak, Yulianti langsung menjawab. 

“Bisa, bisa, bisa pakai tongkat," kata Yulianti.

Kini, kondisi Nabila sudah stabil. Dia masih melakukan rawat jalan di rumah sakit untuk melihat kondisi luka di kedua kakinya.

Selama perawatan pembiayaan ditanggung oleh Jasa Raharja dan layanan BPJS. Namun Nabila masih membutuhkan bantuan para dermawan.

Selama rawat jalan, Nabila dan ibunya harus tinggal di sebuah rumah kos yang dekat dengan rumah sakit. Lantaran jarak dari kediaman mereka sangat jauh aksesnya. Ditambah harus melewati medan yang cukup berat. 

Selama menjalani rawat jalan, Nabila dan keluarganya membutuhkan biaya. Ibunya sementara waktu berhenti menjadi pengutip berondolan sawit. Sementara ayahnya bekerja serabutan. 

Mereka juga belum lama tinggal di Labuhanbatu. Pindah dari Kota Medan karena mencari peruntungan di sana. Nabila adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Abangnya sudah putus sekolah karena kesulitan ekonomi. Sementara adiknya, masih bayi. 

Pihak keluarga masih membuka kesempatan bagi para dermawan yang ingin berdonasi. Donasi bisa dikirimkan melalui Rek BRI 703701026836538 a.n Silfia J.A. Jika sudah berdonasi, bisa mengonfirmasi Silfia melalui nomor 0822-5896-6051. Saat kejadian, Nabila baru saja melepas sang Ayah yang pergi merantau. Mengadu nasib untuk menghidupi keluarga. 

“Pagi ayahnya berangkat ke Aceh. Siangnya kejadian Nabila. Ibunya pas bersih-bersih rumah,” ucap Silfia.

Silfia bilang, semangat Nabila begitu kuat. Semangat ini yang membuat keluarga juga terus memberikan dukungan. “Kami sudah menyiapkan kaki palsu. Banyak yang menghubungi saya. Saya bilang, nanti kita beli kaki palsu. Dia cukup semangat. Sangat kuat,” kata Silfia.