Akhirnya! Rektor UNIRA Buka Suara Prihal Aksi Demonstrasi Mahasiswa Revisi SK
- Istimewa
VIVA Bandung - Rektor Universitas Madura (UNIRA) Dr. Faisal Estu Yulianto, M.T., akhirnya angkat suara terkait aksi demonstrasi yang dilakukan oleh BEM Jayakarta sejak (31/08), yang menganggap pihak kampus Plin-Plan dalam memutuskan kebijakan.
Kebijakan dimaksud adalah revisi SK No 526/F11/UNIRA/VIII/2023, yang mereka anggap sebagai kebijakan terkesan cacat nalar.
Dihubungi melalui pesa singkat WhatsApp, Dr. Faisal Estu Yulianto menyampaikan pihaknya kini tengah dalam proses melakukan koordinasi.
"Mohon maaf, kita masih koordinasi juga," ujar Rektor UNIRA tersebut,
Selain itu dirinya mengungkapkan bahwa dirinya akan berusaha berrtemu dengan massa aksi untuk mencari solusi untuk mengakomodir keinginan demonstran.
Dirinya harap, semoga pihaknya segera menemukan solusi terbaik dari permasalahan yang disampaikan oleh BEM Jayakarta.
"Ya mas, nanti kita usahakan bertemu dan mohon doa nya semoga ada solusi Aamiin," lanjutnya.
Lebih lanjut, Dr. Faisal belum bisa menjelaskan lebih jauh bagaimmana langkah-langkah yang akan dilakukan, termasuk kapan waktu yang tepat bertemu dengan massa aksi.
"Sementara spt itu dulu Ya Mas, mohon maaf kita masih koordinasi juga," pungkasnya.
Di sisi lain, massa aksi yang dikomandoi oleh Presma UNIRA Mahrus, belum meninggalkan lokasi aksi, sejak kamis, (31/08) hingga siang ini, Minggu, (03/09).
Mahrus menyampaikan, selama belum ada komunikasi baik dari pihak kampus untuk menyelesaikan persoalan ini lihaknya akan terus melakukan blokade di kampus UNIRA.
"Selama belum ada komunikasi baik dari pihak kampus, kami akan terus komitmen mengawal dan memblokade kampus UNIRA," tuturnya.