Polisi Ungkap Korban Teror Pinjol AdaKami Warga Sumsel

AdaKami
Sumber :
  • Istimewa

BandungPolda Metro Jaya mengungkapkan, warga yang bunuh diri setelah didakwa dan diteror perusahaan pinjaman online (pinjol) AdaKami merupakan warga Sumsel.

Informasi tersebut didapat setelah penyidik ​​Ditreskrimsus Polda Metro Jaya meminta keterangan kepada admin akun media sosial X @rakyatvspinjol.

Diketahui, akun media sosial tersebut mengunggah kisah korban mulai dari diteror hingga memilih mengakhiri hidup.

"Didapatkan informasi dari admin Twitter bahwa korban yang meninggal bunuh diri tersebut berdomisili di Baturaja, Provinsi Sumatera Selatan," kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Kamis (21/9).

Menindaklanjutinya, kata Ade, pihaknya sudah menyampaikan kepada admin akun media sosial tersebut untuk menyarankan keluarga korban agar membuat laporan.

"Melaporkan dugaan tindak pidana yang terjadi ke Kantor Kepolisian terdekat dalam rangka efektivitas dan efisiensi kegiatan penyelidikan dan penyidikan dugaan tindak pidana yang terjadi nantinya oleh pihak Kepolisian," tuturnya.

Lebih lanjut, Ade mengatakan Polri akan profesional dalam melakukan penyidikan jika nantinya pihak keluarga membuat laporan resmi.

"Polri menjamin akan profesional dan akuntable dalam ungkap kasus dimaksud, apabila dugaan tindak pidana yang dilaporkan tersebut nantinya dalam penyelidikan ditemukan peristiwa pidananya," ucap dia.

Sebelumnya beredar informasi di media sosial mengenai kasus bunuh diri akibat ditagih dan diteror oleh perusahaan pinjaman online (pinjol).

Informasi tersebut diunggah di media sosial X oleh akun @rakyatvspinjol. Dalam cuitannya, ia menyebut korban meminjam Rp9,4 kepada perusahaan pinjol Adakami dan wajib mengembalikan Rp19 juta. Korban kemudian tidak mampu membayar pinjaman dan mulai mengalami aksi teror. Teror tersebut menyebabkan korban dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja. Korban terus mengalami aksi teror.

Salah satunya berupa pesanan fiktif melalui ojek online yang dikirimkan ke rumah korban. Rentetan teror terus dialami korban hingga korban diduga memilih untuk mengakhiri hidupnya.

"K menghembuskan napas terakhirnya pada bulan Mei 2023. Setelah K bunuh diri dan meninggal, apakah teror DC Adakami berhenti? Jawabannya tidak," demikian cuitan akun tersebut.


Delapan Tahun Berlalu, Polda Jabar Bantah Salah Satu Pelaku Pembunuh Vina Anak Anggota Polisi