Perjuangan Devi Lawan Talasemia, Sempat Divonis Berumur Pendek
- Dok. PMI
BANDUNG – Kisah ini dibagikan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Devi Yulianti, ia pernah mengalami hal yang tak mengenakan sejak usianya masih kecil.
Devi yang saat ini usianya menginjak 46 tahun harus berjuang melawan penyakit talasemia yang ia idap sedari kecil.
Pada saat itu, Devi masih berusia 4 tahun, ia divonis oleh dokter jika mengidap talasemia, sebuah penyakit kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.
Gejala talasemia pada anak-anak biasanya terlihat dari tumbuh kembangnya yang tidak normal, kulitnya pucat, sesak napas, dan fisiknya lemah. Karena hal itu, Devi pun sempat divonis hanya bisa hidup sampai usia 7 tahun.
Devi kecil harus berjuang melawan penyakitnya, tak hanya melakukan transfusi darah, tapi ia juga harus diberikan obat desferal yang disuntikkan 5 kali per minggu.
Desferal merupakan injeksi yang mengandung deferoxamine. Gunanya untuk menangani kelebihan kadar zat besi dalam darah. Dalam pengobatan ini harganya terbilang sangat mahal.
"Sekarang desferal sudah tidak ada. Para penyandang talasemia sudah diberikan kemudahan dengan tablet agar tidak terjadi pembengkakan limpa. Saya dulu bisa habis Rp16 juta per bulan," ujar Devi.