Kades Marah Warganya Telat Ditangani, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
- Istimewa
"Selanjutnya pada pukul 18.30 WIB di hari yang sama datang Kepala Desa Duren Abdul Halim bersama keluarga pasien ke ruang IGD langsung menanyakan keadaan korban kepada petugas IGD," kata dia.
Kapolsek menuturkan, saat itulah terjadi kesalahpahaman, antara petugas IGD RS dan Kepala Desa Duren.
"Sambil dengan nada tinggi, Kades mengertak dengan alasan korban tidak dilayani dengan baik oleh pihak rumah sakit, korban juga tidak dilakukan infus, tapi menurut pihak RS tidak dilakukan infus karena permintaan keluarga terkait pertimbangan biaya," uja Kapolsek.
"Lalu peristiwa marah itu terekam dan dibagikan di media sosial, padahal itu hanya kesalahpahaman," lanjut Kapolsek.
Atas viralnya vidio tersebut kemudian Kapolsek Klari lalu melakukan kordinasi dan komunikasi dengan pihak Menegement RS Citra Sari Husada, Kades Duren, dan juga keluarga korban atau pasien.
"Kami meminta kepada Kepala Desa Duren serta keluarga pasien untuk bisa meredam emosi dalam menyelesaikan kesalahpahaman tersebut, kami lakukan mediasi antara pihak menegement rumah sakit dengan perwakilan pihak Keluarga pasien dan Kepala Desa Duren," tuturnya.
Dalam mediasi tersebut, Kapolsek menuturkan bahwa, manajeman RS Citra Sari Husada telah memohon maaf atas kejadian kesalahpahaman tersebut, serta pihak RS Citra Sari Husada juga akan menggratiskan biaya perawatan dan pengobatan pasien atas nama Firman Pratama selama dirawat di RS Citra Sari Husada.