Kades Marah Warganya Telat Ditangani, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
- Istimewa
BANDUNG – Kabar terkini terkait viralnya video seorang Kepala Desa (Kades) Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, yang ngamuk di rumah sakit akibat warganya telat ditangani.
Polsek Klari Kompol Hidayat menerangkan permasalahan tersebut sudah dimediasi pada, Senin malam, 13 Juni 2022.
Kapolsek Klari Kompol Hidayat menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan kesalahpahaman, atau miskomunikasi antara kedua belah pihak termasuk keluarga korban yang tengah dirawat.
"Kami sudah mediasi langsung dengan pihak terkait kemarin, itu dilakukan langsung di Rumah Sakit Citra Hari Husada di Jalan Raya Kosambi-Telagasari Desa Cibalongsari Kecamtan Klari Kabupaten Karawang," ujar Kapolsek, ketika dihubungi, Rabu, 14 Juni 2022.
Kapolsek Klari menjelaskan, kronologis awal peristiwa tersebut, terjadi pada hari Minggu tanggal 12 Juni 2022 sekira pukul 01.00 WIB dini hari, RS Citra Sari Husada, kedatangan pasien korban kecelakaan lalu lintas yang diantar oleh mobil Satpol PP yang langsung dibawa ke ruangan IGD.
"Saat itu pasien dalam keadaan luka namun bau Alkohol serta tidak ada identiasnya, kemudian oleh petugas IGD dilakukan tindakan medis dengan membersihkan luka Korban, dilakukan penjahitan sepanjang 2 centimeter dan dilakukan pemerbanan," kata Kapolsek.
Setelah dilakukan tindakan tersebut, kemudian pada pukul 10.00 WIB pihak RS Citra Sari Husada menelpon Bhabinkamtibmas Cibalongsari Aiptu Yanto untuk meminta bantuan mencari keluarga Korban.
"Selanjutnya pada pukul 18.30 WIB di hari yang sama datang Kepala Desa Duren Abdul Halim bersama keluarga pasien ke ruang IGD langsung menanyakan keadaan korban kepada petugas IGD," kata dia.
Kapolsek menuturkan, saat itulah terjadi kesalahpahaman, antara petugas IGD RS dan Kepala Desa Duren.
"Sambil dengan nada tinggi, Kades mengertak dengan alasan korban tidak dilayani dengan baik oleh pihak rumah sakit, korban juga tidak dilakukan infus, tapi menurut pihak RS tidak dilakukan infus karena permintaan keluarga terkait pertimbangan biaya," uja Kapolsek.
"Lalu peristiwa marah itu terekam dan dibagikan di media sosial, padahal itu hanya kesalahpahaman," lanjut Kapolsek.
Atas viralnya vidio tersebut kemudian Kapolsek Klari lalu melakukan kordinasi dan komunikasi dengan pihak Menegement RS Citra Sari Husada, Kades Duren, dan juga keluarga korban atau pasien.
"Kami meminta kepada Kepala Desa Duren serta keluarga pasien untuk bisa meredam emosi dalam menyelesaikan kesalahpahaman tersebut, kami lakukan mediasi antara pihak menegement rumah sakit dengan perwakilan pihak Keluarga pasien dan Kepala Desa Duren," tuturnya.
Dalam mediasi tersebut, Kapolsek menuturkan bahwa, manajeman RS Citra Sari Husada telah memohon maaf atas kejadian kesalahpahaman tersebut, serta pihak RS Citra Sari Husada juga akan menggratiskan biaya perawatan dan pengobatan pasien atas nama Firman Pratama selama dirawat di RS Citra Sari Husada.
"Alhamdulillah mediasi berjalan dengan baik, pihak manegement RS mengembalikan jaminan berupa BPKB Mobil kepada Kepala Desa Duren kemudian pihak manegement RS akan memberikan teguran atau sanksi kepada petugas IGD yang bertugas saat peristiwa kesalahpahaman tersebut berlangsung," pungkasnya. (irv)