Kisah Perjuangan Kru Film Ice Cold Demi Wawancarai Jessica Wongso

Film Dokumentar Ice Cold.
Sumber :
  • Viva.co.id

Bandung - Kasus kematian Wayan Mirna Salihin di tahun 2016 lalu atau lebih dikenalnya dengan kasus kopi sianida kini kembali menjadi sorotan publik pasca Netflix merilis Film Dokumenter 'Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.

Mengapa Kata Kunci 'Lolly' Hilang di Media Sosial X? Begini Jawabannya

Buntut film tersebut, tidak sedikit warganet yang akhirnya penasaran terhadap kasus tersebut. Karena film itu, beberapa pihak juga kembali angkat bicara terkait kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin yang disebabkan oleh kopi yang mengandung sianida.

Salah satunya adalah Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica Kumala Wongso atau Jessica Wongso. Saat menjadi bintang tamu dalam konten podcast YouTube Deddy Corbuzier belum lama ini, Otto bercerita mengenai banyak hal, salah satunya adalah mengenai perjuangan tim film tersebut untuk bisa mewawancarai Jessica Wongso.

Heboh Akun Kaskus Fufufafa di X, Diduga Gibran hingga Kerap Hina Prabowo Subianto

Pengacara Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan

Photo :
  • VIVA.co.id

Ada beberapa ahli yang dihubungi untuk tampil diwawancarai dalam film Ice Cold tersebut, namun tidak semuanya mengiyakan dan menerima, ada juga yang menolak.

Meski Sudah Bebas Bersyarat Jessica Wongso Tetap Ajukan PK, Alasannya Bikin Menohok

"Jadi ahli-ahli diminta ada beberapa, menurut keterangan dari orang-orang Netflix, 'Semua diundang gak untuk ikut diwawancarai?'. Mereka bilang semua yang saat itu dihubungi, ada yang mau, ada yang tidak," kata Otto Hasibuan dikutip VIVA, Senin, 9 Oktober 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Otto juga mengungkap perjuangan tim film Ice Cold agar bisa mewawancarai Jessica Wongso yang kini tengah menjalani masa tahanan. Tim film tersebut sudah berjuang maksimal, namun akhirnya tidak berhasil.

"Tapi katanya sulit untuk masuk mewawancarai Jessica sulit," kata Deddy Corbuzier.

"Wah mereka itu ngadu sama saya itu, dia bilang udah pontang panting mereka pergi dan bertemu juga dengan Wakil Menteri, Prof Eddy. Pergi ke Lapas juga, tapi katanya tidak berhasil," ucap Otto merespons.

"Tapi sempat juga diwawancarai pada waktu itu, karena dibolehkan waktu itu. Pertama kan dibolehkan, kalau gak dibolehkan mana mungkin ada laptop bisa wawancara," tambahnya.