Ternyata CCTV Kasus Jessica Wongso Ada Permainan
- VIVA.co.id
VIVA Bandung – Ahli Digital Forensik, Abimanyu Wachjoewidajat mengungkapkan bahwa Closed Circuit Television (CCTV) dalam kasus Jessica Wongso bisa direkayasa.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Abimanyu dalam podcast dr Richard Lee beberapa waktu lalu.
“Bisa lah, kan cuma kamera, cuma konten, kenapa enggak?” ungkap Abimanyu dikutip VIVA Bandung dari Youtube dr Richard Lee, Sabtu (21/10/2023).
“Rekayasa itu banyak. Rekayasa itu bisa secara waktu dia geser. Saat semua rekaman terjadi cropping, itulah terjadi sesuatu yang harusnya natura jadi innatural,” sambungnya.
Menurut Abimanyu, rekayasa CCTV bisa dilakukan dari durasi dan kecepatan. Misalnya, saat Jessica Wongso menggaruk celana, ternyata wanita di belakangnya tampak maju mundur seperti gerakan yang di ulang-ulang.
Dia menegaskan bahwa CCTV dalam kasus Jessica Wongso ada permainan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
“Durasi bisa diubah, kenceng jadi pelan, durasi bisa diubah jadi maju jadi mundur jadi bolak-balik. Soal garuk-garuk ada permainan disitu,” kata Abimanyu.
“Kita lihat gerakan dia menggaruk, kalau kita lihat garuknya bener dia menggaruk. Tetapi saat dia menggaruk kita lihat lingkungan sekitarnya. Masa saat dia lagi menggaruk di sini ada orang lain, dia maju, dia mundur,” tambahnya.
Abimanyu juga mengaku bahwa pernyataannya tentang CCTV Jessica Wongso tidak berbohong dan benar adanya.
“Saya nggak berani bohong,” tutupnya.