Rizki Hamdani, Pendiri Kelompok Santri Tani Milenial yang Dapatkan Omset Ratusan Juta Per Bulan
- Satu Indonesia
VIVA Bandung – Ada tiga sektor yang berkontribusi besar dalam pengembangan ekonomi nasional. Diantaranya sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
Sayangnya, masyarakat Indonesia saat ini semakin malas untuk bertani dan lebih memilih berbisnis karena hasilnya dianggap lebih menjanjikan. Belum lagi soal terbatasnya alat di lapangan dan adanya ancaman gagal panen.
Bahkan ada persepsi bahwa dunia pertanian dan peternakan tidak bisa dijadikan harapan sebagai mata pencaharian.
Namun seorang pria bernama Juni Rizki Hamdani bertekad untuk meyakinkan generasi muda bahwa dengan bertani bisa memperoleh penghasilan yang luar biasa.
Pemuda asal Jombang Jawa Timur itu mendirikan Kelompok Santri Tani Milenial sebagai wadah untuk para santri agar mandiri dalam perekonomian. Rizki mengajak para santri menanam sayur, beternak hewan hingga masa panen.
Awalnya, Kelompok Santri Tani Milenial didirikan di Pondok Pesantren Fathul Ulum di Desa Puton, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
Para santri di sana dapat bekerja dua kali dalam sehari. Pihak pesantren memberikan waktu dua jam di pagi hari sebelum sekolah dan dua jam di sore hari setelah kegiatan belajar mengajar selesai.
Kelompok Santri Tani Milenial mengusung konsep Integrated Farming System (IFS), yakni memadukan segala usaha dalam satu sistem, mulai dan pertanian, perikanan hingga peternakan. Misalnya, limbah air kolam ikan lele disalurkan sebagai pupuk tanaman. Kemudian menanam batang pohon sorgum untuk pakan ternak.
Dengan adanya Kelompok Santri Tani Milenial, para santri yang tergabung dalam di dalamnya mendapatkan penghasilan tambahan. Bahkan, beberapa di antara mereka tidak perlu lagi meminta uang saku kepada orang tuanya.
Dinilai sukses menjalankan program Kelompok Tani Santri Milenial di Pesantren Fathul Ulum, kini Rizki telah merangkul lebih dari 40 Kelompok Santri Tani yang tersebar di seluruh Jombang. Dalam satu kelompok, terdapat 15 sampai 20 orang santri.
Rizki mendapatkan omset ratusan juta per bulan hasil dari usahanya tersebut. Bahkan, setelah diberi fasilitas pengolahan pascapanen untuk menjual produk di Rest Area Tol Trans Jawa, hasil penanaman pohon sorgum bisa meraih omset hingga Rp60 juta per bulan.
Berkat dari hasil kerja kerasnya itu, Rizki akhirnya terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Aspirasi SATU Indonesia Awards tahun 2020 dalam bidang lingkungan.