Sosok Mertua yang Membunuh Menantu Hamil 7 Bulan Dikenal Ramah Tapi Sering Kawin
- Viva Grup
VIVA Bandung - Nurul Afini (49), merupakan ibu kandung dari Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23), korban pembunuhan kejadi mertua. Selaku ibu korban, Nurul tidak pernah menyangka, jika putrinya akan tewas di tangan besannya sendiri, yaitu Khoiri alias Satir.
Padah diketahui, Fitria saat itu sedang mengandung buah hatinya. Nurul mengaku, di matanya, Khoiri terlihat sangat baik dan selalu berperilaku ramah.
Hal itu terbukti, ketika Nurul dan keluarganya berkunjung ke rumah putri dan suaminya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sambutan baik nan ramah selalu ditunjukkan oleh Khoiri.
" [Khoiri orangnya terlihat] baik," kata Nurul ditemui di rumahnya di kawasan Rungkut, Kota Surabaya, Rabu kemarin.
Tidak hanya itu, bahkan ketika Nurul berkunjung ke kediamannya pekan lalu, Khoiri dengan baik hati mencarikan tukang pijat untuk Nurul, karena kelelahan setelah menempuh perjalanan dari Surabaya.
Karenanya, Nurul pun tidak merasa curiga dan tidak nyangka kalau Khoiri bakal mengahabisi nyawa putrinya tersebut.
"Yang carikan tukang pijat besan [Khoiri alias pelaku] saya," ucapnya.
Nurul ungkap Khoiri sehat secara mental. Tidak ada tanda-tanda gangguan jiwa. Khoiri juga terlihat tidak temperamental. Namun, suatu waktu Nurul menerima kabar dari Fitria kalau Khoiri sering mengalami pertengkaran dengan suaminya (sueb).
Namun, Nurul juga mengakui jika besannya itu sering kawin dan saat ini tengah menduda.
"[Khoiri] Wedokan (sering kawin)," katanya.
Pasca menerima kabar kematian sang putri, Nurul pun merasa terpukul dan sangat sedih, apalagi Fitria tengah mengandung 7 bulan. Atas kejadian yang menimpa putrinya, pada Selasa, 31 Oktober 2023, sore.
Nurul meminta para penegak hukum agar memberikan hukuman terhadap pelaku dengan semaksimal mungkin.
"Intinya menuntut keadilan," tandasnya.
Awal mula terungkap kasus itu bermula ketika sang suami, M Sueb pulang dari tempat dia bekerja. Namun, pas sesampainya di rumah, dirinya menemukan kecurigaan karena pintu rumah terkunci tak seperti biasanya. Lantas Sueb pun mengintip lewat jendela dan melihat ayahnya, Khoiri tengah duduk di kursi.
Tanpa berpikir panjang, Sueb pun langsung mendobrak pintu rumah. Melihat itu Khoiri kaget dan langsung kabur. Setelah melihat ke sudut ruangan kamar, Khoiri pun kaget melihat kondisi Fitria sudah tergeletak dengan kondisi bersimbahan darah. Kejadian itu terjadi di rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa, 31 Oktober 2023, sore hari.
"Sontak ia pun berteriak hingga tetangga kemudian datang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pasuruan, Ajun Komisaris Polisi Achmad Doni Meidianto.
Setelah ditemukan bersimbah darah, korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun naas nyawanya sudah tidak bisa tertolong. Menurut keterangan pelaku, dirinya tega menghabisi nyawa menantunya itu karena kesal dibiarkan kelaparan tidak diberi makan. Namun pengakuan itu langsung dibantah oleh sang suami korban, M Sueb.
"Selama ini istrinya peduli kepada pelaku," kata Kapolsek Purwodadi, Ajun Komisaris Polisi Pudjianto, menjelaskan keterangan pelaku dan suami korban.