Kisah 2 Tenaga Medis Palestina Tetap Tertawa saat Menjelang Kematian

Tenaga Medis Palestina
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung Sebuah video yang memperlihatkan dua tenaga medis Palestina sedang asik berbincang-bincang di tengah situasi kritis yang mengancam nyawa mereka, telah menjadi viral di media sosial.

Ditanya Prabowo soal Palestina, Menlu AS Beri Jawaban Mengejutkan

Menurut akun Instagram @dwisekarasih, dua pria tenaga medis Palestina terlihat sedang asik berbincang-bincang sambil menikmati secangkir jus. Mereka tidak menyadari bahwa kematian sedang mendekat.

Salah satu tenaga medis, yang juga sopir ambulan, mengungkapkan bahwa secangkir jus yang sedang mereka nikmati kemungkinan besar adalah secangkir jus terakhir dalam hidup mereka. Ia juga mengatakan bahwa Gaza sedang menderita akibat perang yang sedang terjadi, dan perang ini lebih buruk daripada perang dunia II.

AI Instagram Bakal Bikin Usia Kamu Terungkap, Benarkah?

Serangan Rudal Pasukan Hamas Palestina

Photo :
  • Viva.co.id

"Sepertinya ini adalah secangkir jus terakhir kita, Demi Allah, ini sepertinya ini secangkir jus terakhir dalam hidup kita. Gaza sedang menderita, Apa yang kami lihat perang ini, tidak ada dalam perang dunia II" ungkap pria yang menjadi sopir mobil ambulan.

Instagram Coba Tampilan Baru: Grid Persegi Panjang Gantikan Kotak Klasik!

Pria yang menjadi sopir kemudian bertanya kepada temannya di mana mereka akan minum secangkir jus berikutnya. "lalu, dimana kita minum secangkir yang selanjutnya?". Lantas pria di sebelahnya menjawab "Di Surga". 

Sebelum mengakhiri percakapan, kedua tenaga medis tersebut menyampaikan permintaan maaf jika selama ini ada kesalahan yang mereka lakukan.

Percakapan kedua tenaga medis tersebut membuat para pengguna media sosial merasa terharu dan bersimpati atas apa yang terjadi di Palestina.

Seperti yang diketahui, kondisi Palestina, khususnya di jalur Gaza, saat ini sedang tidak kondusif. Banyak warga sipil yang dibunuh oleh tentara Israel.

Selain itu, kurangnya tenaga medis di Palestina juga memperburuk kondisi warga Gaza. Hingga saat ini, diperkirakan korban tewas telah mencapai lebih dari 10 ribu orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.