Ditemukan Tewas dengan Alat Kelamin Pecah, Mahasiswa di Bali Diduga Jadi Korban Pembunuhan
- Istimewa
VIVA Bandung - Kabar tewasnya mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan (ASN) sempat menghebohkan media sosial. Korban ditemukan tewas di kamar kosnya yang berada di kawasan Badung, Bali. Aldi sendiri diketahui berasal dari Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Mayat mahasiswa malang tersebut pertama kali ditemukan oleh ibu kos yang bernama Nyoman Risup Artana (43) pada Sabtu, 18 November 2023 sekitar pukul 08.30 WITA. Hal itu bermula dari kecurigaan ibu kos karena kamar korban dikerumuni lalat hijau.
“Nyoman Risup Artana (43) yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi dengan lalat hijau dan saksi berusaha mengetuk pintu kamar kos korban tetapi tidak ada respon,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi kepada awak media.
“Setelah petugas kepolisian datang dan kamar kos dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam. Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya,” beber Sukadi.
Saat dicek di lokasi, tubuh korban sudah ditemukan tak bernyawa dengan kondisi menggantung dan bersandar di pintu kamar serta kedua kakinya bersentuhan dengan lantai. Tak hanya itu, korban juga tampak mengeluarkan darah dan cairan dari dalam tubuhnya.
“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai. Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” jelasnya.
Viralnya kasus kematian tersebut, berawal dari unggahan sang kakak korban di Instagram @monalisanababan_ Rabu, 22 November 2023.
Dalam keterangan unggahannya, Monalisa mengaku, sang adik sudah ditemukan tak bernyawa. Pihak keluarga sangat meyakini, ASN tewas karena jadi korban pembunuhan.
Lanjut Mona, alat kelamin milik sang adik juga sudah pecah serta mengeluarkan darah. Diperparah dengan engsel siku pemuda tersebut juga sudah bergeser.Hal itu Mona ketahui saat pertama kali melihat kondisi jenazah di dalam peti mayat. Lantas, pihak keluarga langsung menaruh kecurigaan atas kematian ASN yang dinilai tidak wajar.
Demi memastikan kecurigaan itu, pihak keluarga memutuskan untuk membawa jenazah ke RS Bhayangkara Medan agar di autopsi. Keluarga yakin mahasiswa tersebut telah menjadi korban pembunuhan sadis.