Mahfud MD Sebut Pemerintah Minta Kades Dukung Paslon Tertentu, Diancam Begini

Menkopolhukam RI, Mahfud MD
Sumber :
  • Viva Grup

BandungMahfud MD, calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 menyebut, pemerintah sempat meminta kepala desa (kades) untuk mendukung pasangan capres-cawapres tertentu.

Saldo DANA Gratis Rp700 Ribu di Hari Minggu 19 Mei 2024, KLAIM Keburu Habis

Jika tidak mendukung, kata Mahfud, mereka mereka diancam untuk membuat laporan pertanggungjawaban terkait dana desa.

"Memanggil kepada desa. Kamu kalau gak dukung ini dana desa tahun sekian kamu harus laporan pertanggungjawaban," kata Mahfud MD seperti dikutip VIVA Bandung dari tayangan YouTube Renald Kasali, Jumat (2/2/2024).

Klaim Saldo DANA Gratis Rp700 Ribu Minggu 19 Mei 2024, Begini Caranya

Tak hanya itu, Mahfud mengungkapkan, pihaknya juga menerima laporan bahwa kepala desa diminta untuk menjadi tim pemenangan salah satu paslon.

"Ada juga laporan kepada kami, kepala desa diminta menghubungi kepala desa yang lain dan diancam harus ikut memenangkan (salah satu paslon)," ujarnya.

Ada Saldo Gratis Rp700 Ribu Minggu 19 Mei 2024, Segera Klaim Ini Caranya

Mahfud Md

Photo :
  • -

Kendati demikian, Mahfud mengatakan jika hal itu dibongkar hingga ke akar-akarnya, maka kepala desa yang akan menjadi korban. Oleh sebab itu, ia memilih diam demi menyelamatkan kepada desa.

"Nah informasi-informasi begitu nanti kalau kita buka, ya kepala desanya yang ditangkap. Kamu fitnah katanya. Kan gitu?," ujar Mahfud.

Menurut Mahfud, dalam setiap pesta demokrasi yang paling penting mereka harus bisa memilih sesuai hati nurani masing-masing.

"Ya sudah kita biarkan saja daripada kepala desa jadi korban hanya karena kita. Yang penting kembali ke hati nurani rakyat. Itu kepala desa kan bisa aja punya hati nurani juga," pungkasnya.

Sebelumnya, Mahfud MD secara resmi telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). 

Hal itu karena dia tidak ingin berseberangan dengan Presiden Joko Widodo, terutama selama dia masih tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.