Civitas Akademik UGM hingga UI Keluarkan Petisi Ketidakadilan Pemilu, Begini Respon Jokowi
VIVA Bandung - Media sosial (Medsos) tengah diramaikan dengan munculnya berbagai petisi dari berbagai kampus ternama yang mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya.
Petisi tersebut pertama kali datang dari civitas akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari alumni, guru besar, dosen hingga mahasiswa.
Mereka mengaku prihatin dengan kecurangan politik yang kerap terjadi belakangan ini.
Mereka sangat menyayangkan penurunan etos demokrasi yang terjadi di akhir pemerintahan Jokowi, pasalnya, kader PDIP tersebut juga merupakan salah satu dari alumni UGM.
Para civitas akademik itu menamakan kritikan mereka sebagai 'Petisi Bulaksumur'.
Mereka mengultimatum para pejabat negara, penegak hukum, aktor politik hingga Presiden Jokowi untuk kembali pada koridor demokrasi yang sehat.
Tidak sampai di situ, petisi kritik terhadap Jokowi juga dikeluarkan oleh Dewan Guru Besar (DGB) UI dengan petisi yang bernama Seruan Kebangsaan Kampus Perjuangan 'Genderang UI Bertalu Kembali'.
Prof. Harkristuti Harkrisnowo selaku Ketua DGB mengaku, pihaknya merasa terpanggil untuk menabuh genderang terhadap ketidak adilan yang terjadi di akhir pemerintahan Jokowi tersebut.
Menurut dia, DGB UI ingin memulihkan demokrasi Indonesia.
“Negeri kami nampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kekuasaan. Nihil etika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa,” kata Prof Tuti, sapaan akrabnya, Jumat, 2 Februari 2024.
Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi mengaku sangat menghormati aspirasi dari berbagai civitas akademik tersebut.
Menurutnya, petisi tersebut merupakan hak mereka dalam dunia demokrasi.
“Ya itu hak demokrasi setiap orang boleh berbicara berpendapat, silakan,” kata Jokowi di Jakarta pada Jumat, 2 Februari 2024.