Profil Salim Said, Tokoh Pers Senior yang Kini Telah Menghembuskan Nafas Terakhir

Guru Besar Universitas Pertahanan, Prof. Salim Said.
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung - Dunia perfilman dan jurnalistik Tanah Air kini tengah berduka. Pasalnya, tokoh pers nasional, Prof. Dr. Salim Said, telah meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu (18-05-24).

Profil Pacar Lady Aurelia Pramesti, Terciduk Sempat Mengatakan Hal Ini

Kabar duka ini disampaikan langsung oleh sang istri, Herawaty, melalui pesan singkat yang dikirim ke grup wartawan.

Masih dalam sumber yang sama, Babe Salim sapaan akrabnya, akan dikebumikan  di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Minggu siang 19 Mei 2024.

Profil Pratama Budi, Kekasih Lady Aurelia Mahasiswi Pemicu Pemukulan Dokter Koas Unsri

Profil dan karir Salim Said

Prof. Salim dikenal sebagai eks Duta Besar RI untuk Republik Ceko (2006-2010). Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 10 November 1943.

Profil Clara Shinta, Diduga Penyebar Pertama Video Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun.

Salim muda mengawali pendidikannya di Universitas Indonesia jurusan Psikologi, namun tidak sampai selesai.

Ia memutuskan untuk pindah ke jurusan Sosiologi di kampus yang sama pada tahun 1976.

Lulus dari UI, Salim melanjutkan pendidikan selanjutnya ke Ohio State University, Amerika Serikat dan berhasil meraih 3 gelar sekaligus.

Ketiga diantaranya adalah magister Hubungan Internasional, Ilmu Politik, dan doktor Ilmu Politik.

Kembali ke Tanah Air, Salim langsung dikenal publik sebagai pengamat militer. Hal itu tak lepas dari disertasi doktoralnya yang mengambil judul Sejarah dan Politik Tentara Indonesia. 

Namun, usut punya usut sebelumnya, Salim Said yang juga mantan redaktur majalah Tempo lebih dikenal sebagai kritikus film.

Sekembalinya dari Amerika di usianya yang menginjak 39 tahun, ia menulis buku yang berjudul Profil Dunia Film Indonesia.

Salim yang juga sempat menjabat sebagai anggota Dewan Film Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta ini sering aktif mengisi diskusi yang bertemakan film, sejarah, sosial, politik nasional hingga internasional.

Almarhum juga pernah menjadi dosen diSekolah Ilmu Sosial Jakarta, FISIP Universitas Indonesia, Dosen Tamu di Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia dan Dosen Tamu di Thammasat University, Bangkok, Thailand.

Tidak hanya itu, Salim juga berhasil menciptakan karya-karya cerdasnya, diantaranya: Film-film Manca Negara dalam Pembicaraan, Militer Indonesia dalam Politik, Tumbuh dan Tumbangnya Dwifungsi: Perkembangan Pemikiran Politik Militer Indonesia, 1958-2000, dan Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian .

Masuk usia 75 tahun, Salim berhasil memperoleh Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) di bidang pemikiran sosial.