Ketua DPRD Garut yang Viral Karena Hina Guru Honorer Akhinya Minta Maaf, Ngaku Tidak Sengaja

Ketua DPRD Garut.
Sumber :
  • Tangkapan layar Instagram

Bandung - Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah yang merendahkan martabat guru honorer.

Kesempatan Emas! KPU Buka Pendaftaran KPPS untuk Pilkada Seluruh Indonesia

Kabar tersebut bermula saat sekelompok guru honorer melakukan aksi demo di depan Kantor DPRD Garut.

Bahkan, sangking emosionalnya, ada salah satu peserta aksi yang menangis di depan gedung DPRD.

Tidak Ikut Aksi Demo 'Kawal Putusan MK', Kemana Habib Rizieq Shihab?

Meski sudah menangis, namun hal itu sama sekali tidak bisa mengetuk hati nurani ketua DPRD Euis.

Alih-alih bersimpati, saat turun dari mobilnya, Euis malah melontarkan kata-kata yang tak pantas kepada guru honorer yang menangis. 

Gelar Demonstrasi, IMM Kota Cirebon Tegas Tolak RUU Pilkada

"Sok narangis di dinya nya. Sing sae (Silakan menangis di situ. Yang bagus)," ucap Euis merespons demo guru honorer, dikutip dari detikJabar, Minggu (16/6).

Sontak ucapan tersebut langsung mendapat kecaman dari para demonstran.

Mereka tak menyangka seseorang yang kemarin mereka pilih untuk jadi wakil rakyat malah menyakiti perasaan rakyat. 

"Kita baik-baik loh bu. Kita cuma minta dari ibu. Kita enggak minta apa-apa," respons guru honorer tersebut.

"Astagfirullah, ya Allah ... Nangis sing sae, ceunah (Nangis yang bagus, katanya)," timpal pendemo lainnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi unjuk rasa tersebut dilakukan oleh Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar).

Ratusan guru yang tergabung dalam Fagar  melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Garut pada Jumat, 14 Juni 2024.

 Salah satu aspirasi yang mereka bawa adalah soal  kejelasan status pengangkatan, dari honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Ketua Fagar Garut, Mamol Abdul Fatih menyayangkan apa yang telah dikatakan oleh Euis.

Dia pun menyebut Euis sebagai seorang pejabat yang tidak memiliki etika juga empati. 

"Jelas kami sangat kecewa dengan sikap dan pernyataan Euis Ida. Seharusnya dia menjaga etika dan menunjukkan empati," tegas Ma'mol.

"Pernyataan itu sangat tidak pantas dilontarkan oleh seorang pejabat setingkat ketua DPRD. Jelas melukai hati guru honorer yang sedang memperjuangkan nasibnya," sambungnya.

Warganet yang merasa kesal pun akhirnya kini ramai-ramai memberikan komentar di akun Instagram Golkar Jawa Barat, tempat di mana Euis bernaung.

Mereka berharap agar Euis diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Garut. 

Merasa bersalah atas ucapannya hingga terlanjur viral, Euis Ida pun akhirnya mengungkapkan permintaan maaf di hadapan awak media. 

"Atas nama pribadi menyampaikan permohonan maaf atas perkataan yang dirasakan menyinggung para peserta unjuk rasa dari kalangan guru-guru honorer pada saat terjadinya unjuk rasa yang sempat ricuh dan situasi tidak kondusif," ujarnya.

"Saya sedikitpun tidak bermaksud merendahkan martabat dan harga diri para peserta unjuk rasa dari kalangan guru honorer, namun karena situasilah yang membuat saya secara spontan mengeluarkan kata-kata tersebut," katanya.