Kasus PMK di Kota Bandung Menurun
- Pixabay
BANDUNG – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Bandung mengalami penurunan, dari 328 kasis menjadi 156 kasus.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Asep Ruspian. Tercatat, tiga kecamatan yang masih terdapat kasus PMK, yakni Babakan Ciparay, Bandung Kulon dan Cibiru.
"Masih sekitar 150 ekor (yang terjangkit PMK) di tiga kecamatan, yang sudah sembuh ada 167 ekor dari 328 kasus, lebih dari 50 persen," ujarnya kepada wartawan, Senin, 11 Juli 2022.
Asep menyebut, dari ratusan hewan yang terpapar PMK, dua diantaranya mati dan lainnya dipotong bersyarat. Sementara sisanya dalam proses penyembuhan.
"Yang terjangkit PMK sudah dipisahkan, setelah dipisahkan kita berikan suntikan vitamin, juga diberikan sitrun dan mineral," kata Asep.
"Alhamdulillah sudah banyak yang sembuh," tambahnya.
Selain itu, DKPP Kota Bandung juga akan melakukan pendataan ulang menyusul banyaknya pedagang hewan ternak musiman yang mulai meninggalkan Kota Bandung.
"Kami akan mendata ulang, kalau kemarin kan peternak musiman saja, yang jual saat musim kurban, kalau sekarang kan Idul Adha sudah berakhir makanya akan didata kembali, sisanya berapa ternak yang ada di Kota Bandung," ujarnya.
Pemeriksaan akan terus berlanjut hingga seluruh hewan ternak di Kota Bandung dipastikan terbebas dari PMK.
Seperti diketahui, Kota Bandung menjadi daerah dengan jumlah kasus PMK terbanyak. Mengutip dari siagapmk.id, kasus PMK di Kota Bandung mengalahkan kota-kota lain di Jabar.
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus di kota-kota lain seperti Bekasi, Banjar, Bogor, Cirebon, Depok, dan Cimahi, angka kasus PMK masih berada dikisaran 271 sampai 35 kasus saja.
Selain menjadi kota dengan angka kasus PMK terbanyak di Jabar, Kota Bandung juga menjadi kota dengan capaian vaksinasi paling sedikit di Jawa Barat.