Dinkes Jabar dan Gakeslab Gelar Pameran dan Seminar Alat Kesehatan
- Dok. Dinkes Jabar
BANDUNG – Dinas Kesehatan Jawa Barat berkolaborasi dengan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Indonesia menyelenggarakan Pameran dan Seminar Alat Kesehatan di Sudirman Grand Ballroom, Rabu, 13 Juli 2022.
Acara yang diadakan pertama kali dan akan berlangsung selama dua hari ini dibuka secara resmi oleh Asisten Daerah I Jawa Barat Dr. Ir. Dewi Sartika dengan tema “Seminar Kesehatan dan Pameran Alat Kesehatan Dalam Negeri untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia”.
Peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) menurut Asda Dewi merupakan amanat UU. No. 3 Tahun 2014 tentang perindustrian.
“Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan perkenomian di Jawa Barat melalui penggunaan produk dalam negeri sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi mengatakan seiring dengan adanya permintaan yang tinggi pada sektor kesehatan, pemerintah menambahkan sektor alat kesehatan dan farmasi ke dalam sektor prioritas dalam Making Indonesia 4.0.
“Sektor industri alat kesehatan masuk dalam kategori high demand di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing sektor industri alat kesehatan dengan mendorong transformasi teknologi berbasis digital. Pemanfaatan teknologi digital dimulai dari tahapan produksi hingga distribusi kepada konsumen,” ujarnya.
“Meski beberapa alat yang dirasa sulit untuk diproduksi seperti, MRI dan CT Scan sehingga belum ada buatan dalam negeri. Namun, peralatan furnitur kesehatan lainnya sudah mampu berkembang dan layak digunakan untuk fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Dalam rangka mengurangi ketergantungan produk impor, Kadinkes Nina mengatakan pengembangan produk alat kesehatan dalam negeri, dan kerja sama akademisi dengan peneliti harus dikembangkandikembangkan untuk mempercepat peningkatan pemakaian produk dalam negeri.
“Dengan menggunakan alat kesehatan buatan dalam negeri, daerah dapat melakukan penghematan anggaran 20 – 30 persen. Sebab, selain bermutu, harganya pun terjangkau,” katanya
Alat kesehatan dalam negeri juga menurutnya harus berstandar internasional dan memiliki izin edar sehingga terjamin keamanan, mutu dan kemanfaatannya untuk ikut andil berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.
Ketua Gakeslab Indonesia Drs. Sugihadi dalam sambutannya berharap akan ada pertemuan produsen dan fasilitas kesehatan di Jawa Barat untuk melakukan komunikasi dan berkoordinasi terkait penggunaan produk dalam negeri di sektor kesehatan.
Kegiatan ini diikuti oleh 149 orang untuk peserta seminar yang terdiri dari organisasi profesi kesehatan, dan perwakilan Dinas Kesehatan di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat serta 95 peserta untuk tenant pameran.