Dedi Mulyadi Punya Program Istimewa Atasi Kesulitan Air Bersih dan Sekolah Roboh di Jawa Barat

Kang Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

 

Cagub Jabar KDM Siap Perjuangkan Ekonomi Purnawirawan TNI Polri

Bandung, VIVA - Calon gubernur Jawa Barat yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan sembilan partai non parlemen, Dedi Mulyadi mencanangkan akses ketersediaan air bersih ke masing - masing rumah.

Hal tersebut diungkapkan Kang Dedi Mulyadi dalam acara KDM Menyapa Jabar Istimewa di Kabupaten Bogor. Dedi menegaskan ketersediaan air bersih ini akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk tata kelola.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Polisikan Pencuri Akun Facebook Pribadinya

“Musim kering kemarin, sekarang hujan lagi. Air tuh sudah susah, tapi air di Gunung Salak diangkut dijual tapi air ke masyarakat cuma netes, kalau air sudah encret - encret (netes) tandanya ada gangguan,” ungkap Kang Dedi, Jumat 13 September 2024.

Dedi menerangkan, program air bersih ini akan dibangun dalam waktu tiga tahun jika terpilih dalam Pilgub Jabar 2024. “Harus dibenerin, gimana program ke depan? Harus integrasi, tiga tahun ke depan rakyat Jawa Barat harus punya aliran air ke masing - masing rumah,” katanya.

Tegas! Cagub Dedi Mulyadi Tolak Politisasi Agama Demi Kerukunan di Jawa Barat

Kang Dedi Mulyadi

Photo :
  • Istimewa

Bahkan, menurut Dedi, program air bersih ini telah dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia terpilih Prabowo Subianto. “Sama, Pak Prabowo juga gitu, di NTT nyari sumber air,” katanya.

“Ke depan harus ada, gimana caranya? Bangun infrastruktur sama Pemerintah dikelola sama Badan Usaha Milik Desa supaya pemeliharaan mesin - mesina bisa berkesinambungan,” lanjutnya.

Sekolah Roboh

Selain air bersih, KDM juga bakal membenahi infrastruktur sekolah di pelosok Jawa Barat. “Masih banyak sekolah yang roboh, bangku reod,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Dedi Mulyadi juga memastikan tanggungjawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pembiayaan. “Masih banyak orang tua yang belum bisa membiayai anaknya sekolah. Sekolah kan tanggungjawab Pemerintah,” katanya.

Namun, Dedi juga menyayangkan fenomena pelajar yang malas. “Cuman yang sekolahnya juga jangan marales, baca buku enggak, main hape terus - terusan, bantuin orang tua enggak mau,” terangnya

“Saya punya kebijakan, anak sekolah yang di sekitar rumah, ketika pulang sekolah wajib bantuin orang tua, kalau nggak bantuin orang tua ada sanksi di sekolahnya,” katanya. **