Kakek di Cianjur Curhat Sang Anak Putus Sekolah, Cagub Jabar Dedi Mulyadi Respon Cepat

Cagub Jabar KDM mendengar curhatan warga Cianjur.
Sumber :
  • YouTube KDM

VIVABandung - Kisah pilu dialami oleh seorang kakek di Cianjur, Jawa Barat bernama Ade Suhandi.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Klarifikasi Potongan Video Minuman Keras

Kepada Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, kakek yang berprofesi sebagai kuli pasir tersebut mengaku jika anaknya sudah putus sekolah.

"Saya punya anak empat, yang satu sudah putus sekolah waktu baru masuk SMK", curhat sang kakek, dikutip VIVA Bandung dari channel YouTube KDM, Senin 28 Oktober 2024.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Janji Berantas Pemain Pungli Tenaga Kerja

Bukan tanpa alasan, ternyata sang anak putus sekolah karena masalah biaya, terlebih saat itu sedang masa pandemi Covid-19.

"Karena Covid pak, saya pendapatan cuma dapat Rp25 ribu dari satu mobil pasir, bahkan pernah gak dapat orderan", ujar sang kakek.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Bantu Kasus Hukum Tukang Becak di Indramayu

Warga Cianjur curhat ke KDM.

Photo :
  • YouTube KDM

Mendengar curhatan dari sang kakek, KDM sapaan akrabnya, langsung manyarankan agar sang anak di sekolahkan ke SMK tahun depan.

Tidak hanya itu, pria yang kini mengikuti kontetasi Pilkada Jawa Barat tersebut, berjanji akan memberikan pekerjaan kepada anak dari kakek tersebut.

"Tahun depan anak Bapak harus sekolah SMK, biar gampang nyari kerja", janji KDM.

Setelah itu, pria yang juga kader partai Gerindra tersebut menanyakan nama anak dari sang kakek hingga alamat lengkap. Bukan tanpa sebab, KDM mengatakan akan mengurus administrasi sekolah dari sang anak.

"Besok sekolah paket dulu nanti saya urusin. Kalau enggak nanti saya kasih kerjaan di kawasan industri", tutup KDM.

Sebagai informasi, Dedi Mulyadi atau sapaan akrabnya KDM, merupakan calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 04, berpasangan dengan Erwan Setiawan.

Mantan Bupati Purwakarta tersebut resmi maju di Pilgub Jabar 2024 setelah mendapatkan dukungan dari 14 partai politik, diantaranya Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, Hanura, Gelora, Garuda, PKN, Partai Buruh, PRIMA, Perindo, PBB, serta Partai Ummat