Inovator Muda Ciptakan Mesin Susu Listrik untuk Sejahterakan Peternak
- Youtube: SATU Indonesia
Selain memproduksi mesin, perusahaan Hadi juga menyediakan laboratorium dan pelatihan pembuatan produk turunan susu seperti keju, sabun, dan yogurt.
Inspirasi pembuatan Sulis berawal dari keprihatinan Hadi melihat peternak yang terpaksa menjual susu ke pabrik atau koperasi dengan harga rendah, sekitar Rp 4.000-5.000 per liter.
Saat kuliah di Fakultas Teknologi Peternakan Universitas Brawijaya Malang tahun 2008-2009, ia menemukan artikel dari Jepang tentang pengawetan ikan sushi menggunakan kejut listrik. Dari sini, ia mengembangkan teknologi serupa untuk susu.
Berbeda dengan pasteurisasi termal yang bisa merusak protein susu, metode Sulis menggunakan kombinasi pemanasan medium dan kejut listrik. Bakteri dalam susu dilemahkan dengan panas, kemudian dihancurkan dengan tembakan elektron, sehingga nutrisi susu tetap terjaga.
Kesuksesan Sulis telah diakui secara luas. Mesin ini tidak hanya digunakan oleh peternak di berbagai daerah Indonesia seperti Malang, Banyuwangi, Bandung, dan Bogor, tetapi juga mendapat pesanan dari Malaysia, Filipina, Amerika, dan Singapura.
Bahkan produsen susu nasional pun menggunakan mesin ini. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunanya meluas ke sektor UMKM makanan dan minuman.
Prestasi Hadi mendapat pengakuan melalui SATU Indonesia Awards Nasional dari PT Astra International Tbk pada tahun 2015 dan Asean Entrepreneur Award Japan 2016. Ke depan, ia bermimpi memiliki 100 pusat inovasi yang tersebar di Indonesia dan luar negeri untuk menampung ide-ide kreatif anak muda dalam pengembangan teknologi mesin.