Tegas! Cagub Dedi Mulyadi Tolak Politisasi Agama Demi Kerukunan di Jawa Barat

KDM dan Erwan Setiawan saat Debat Cawagub Jabar 2024.
Sumber :
  • Pribadi/Istimewa

VIVABandung - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat 2024 nomor urut empat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) tegas menolak politisasi agama dalam kontestasi pemilihan umum (pemilu). Hal itu disampaikan KDM saat gelaran debat kedua di Hotel Patra Cirebon pada Sabtu, 16 November 2024.

Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Hari Ini Sabtu 16 November 2024

Dilansir VIVA Bandung dari YouTube KPU Jawa Barat, Minggu 17 November 2024, debat yang dimulai pada pukul 19.00 WIB tersebut berjalan cukup panas. Awalnya para paslon menyampaikan visi dan misi-nya hingga selesai.

Tibalah pada saat sesi tanya jawab, paslon nomor urut dua Jeje-Ronal mendapat pertanyaan tentang tingginya angka intoleransi beragama di Jawa Barat. Setelah Jeje menanggapi pertanyaan tersebut, kemudian masing-masing paslon lainnya juga diberi kesempatan untuk memberikan tanggapannya.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini Sabtu 16 November 2024

Dari berbagai jawaban tersebut, yang menjadi sorotan adalah jawaban dari paslon nomor urut empat, yaitu Dedi Mulyadi. Jawaban berkelas mantan Bupati Purwakarta tersebut pun terkait isu intoleransi beragama langsung viral di berbagai platform media sosial (medsos).

Menurut KDM, kasus intoleransi beragama di Jawa Barat akan hilang apabila tidak ada lagi oknum yang mengaku-ngaku ulama kemudian membawa-bawa isu agama ke dalam politik.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Dapat Dukungan Ulama di Pilkada 2024

"Sesungguhnya orang Jawa Barat sudah lama hidup toleran dan tidak ada problem tentang agama. Yang jadi problem adalah adanya kekuatan politik tertentu yang mempolitisasi agama demi kepentingan elektoral," tegas KDM, dilansir VIVA Bandung dari YouTube KPU Jawa Barat Minggu, 17 November 2024.

Lanjut pria alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut, sesungguhnya pelaku intoleran di Jawa Barat ada dua menurut KDM, satu kaum urban dan kedua kaum migran.

"Pelaku intoleran di Jawa Barat ada dua, pertama kaum urban dan kedua kaum migran. Insyaallah jika kita tidak mempolitisasi agama, hidup masyarakat Jawa Barat akan rukun dan damai," kata KDM.