Gus Miftah Didesak Dicopot dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, DPR Buka Suara
- id.pinterest.com
VIVA Bandung – Anggota DPR dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Jazilul Fawaid buka suara terkait desakan publik agar Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Menurut Jazilul, desakan itu merupakan bagian dari kebebasan publik dalam menyampaikan aspirasinya.
"Kalau soal desakan, sorotan publik, pandangan publik, tentu variatif," kata Jazilul di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2024).
Jazilul menyatakan, banyak masyarakat yang geram dengan perkataan Gus Miftah, yang dianggap menghina seorang pedagang minuman.
"Saya pikir kita dengar sajalah, kita dengar saja sebagai desakan, sebagai kegeraman. Setiap orang boleh kan menyampaikan pendapatnya, apalagi orang sedang geram. Ya kita gak bisa melarang," katanya.
Salah seorang yang meminta Gus Miftah dicopot dari jabatannya di pemerintahan adalah aktivis perempuan dan penulis, Kalis Mardiasih. "Nggak ada pantas-pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan yang liyan dititipi kekuasaan tertinggi buat ngurusi isu toleransi. Digaji mahal pakai APBN, menghinakan rakyat yang menggaji. ora nduwe isin! PECAT," kata Kalis Mardiasih, lewat akun media sosial X, pada Rabu, 4 Desember 2024.
Sebelumnya, beredar video yang merekam momen Miftah melontarkan kalimat menghina seorang pedagang es. Perkataan itu dia lontarkan di salah satu momen ceramahnya di salah satu pondok pesantren di Magelang, Jawa Timur, pada Rabu, 20 November 2024.