Gombalan Maut Agus Buntung Perdaya Mahasiswi hingga Lakukan Rudapaksa
- Kolase Tangkap Layar Youtube Close The Door
VIVABandung - I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung gunakan gombalan khusus untuk memperdaya korban hingga berani lakukan rudapaksa.
Hingga kini, tercatat korban dari keganasan Agus Buntung sudah mencapai lima belas perempuan, beberapa diantaranya ada yang masih di bawah umur.
Seiring viralnya kasus tersebut, kini media sosial dihebohkan dengan beredarnya rayuan Agus Buntung untuk memperdaya korban.
Dilansir VIVA Bandung dari unggahan akun TikTok @bangkusekolah,Kamis, 12 Desember 2024, salah satu korban berhasil merekam bagaimana saat Agus ingin melakukan tipu muslihat melalui rayuan gombal.
"Kakak cantik jangan mau merusak diri, saya percaya kakak bisa punya ilmu kan? Saya tidak suka orang lemah, lap air mata itu. nanti seperti apa muka kamu Kakak bersih sampai kakak mau salat pun gak bisa lantaran ada yang mengganjal di hati Perjuangan kakak kan hanya hidup sendiri, berjuang sendiri. Benar tidak? Nekat karena hal sepele. Kakak mau nekat? Bisa tidak aku minta kakak jangan nekat?,"
"Bertaubatlah Nyawa saya, saya kasih kakak. Biar kakak tau bahwa kakak itu berarti bagi dunia ini Setengah percaya, sedikit percaya, itu pikiran kamu sekarang? Karena kamu baru kenal saya Saya bisa baca langsung kok. Bingung kenapa saya ngomong begini? Kamu pikir saya modus sama seperti cowok-cowok lain? Benar kan? Buktinya dia ngerusak kamu Walaupun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa,"
Saya masih dimandikan mamah saya. Saya tidak sama seperti cowok-cowok lain. Biar jelas, karena cowok-cowok itu hanya manfaatin kamu. Kau mau berubah atau tidak? Kalau kamu gak mau berubah saya pergi Tapi kalau kamu mau berubah saya akan tetap di sini membimbing kamu untuk menuju kesuksesan," ungkap Agus, dilansir VIVA Bandung dari TikTok @bangkusekolah, Kamis, 12 Desember 2024.
Hingga kini, pihak kepolisian telah mengumpulkan berbagai bukti kuat termasuk dari keterangan para saksi dan korban.
Tidak hanya itu, penyelidikan kasus heboh ini juga melibatkan ahli dari ahli psikologi dari Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi).*