Aktor Pemukulan Dokter Koas Unsri Serahkan Diri Ke Polisi Diantar Pengacara

Pemukulan dokter koas Unsri.
Sumber :
  • tvonenews.com

VIVABandung - Pelaku pemukulan dokter koas Universitas Sriwijaya (Unsri) berinisial D akhirnya menyerahkan diri ke Polda Sumatera Selatan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Heboh Dokter Muda Koas Dianiaya Gegara Jadwal Piket Akhir Tahun

Baru-baru ini, media sosial tengah dihebohkan dengan kasus pemukulan yang dilakukan oleh seorang pria berbadan kekar kepada dokter koas bernama Luthfi.

Kini diketahui pelaku pemukulan merupakan sopir dari Lina, teman koas Luthfi.

Terbongkar Harta Kekayaan Keluarga Mahasiswi Kedokteran yang Aniaya Ketua Koas

Permasalahan tersebut bermula ketika Linda tidak senang dengan jadwal jaga yang dibuat oleh Luthfi dan kawan-kawan.

Singkat cerita, akhirnya Lina akhirnya mengadukan Luthfi ke orang tuanya.

Ayah Mahasiswi Kedokteran yang Aniaya Ketua Koas Ternyata Seorang Pejabat

Namun setelah diadakan pertemuan antara Luthfi dan pihak keluarga Lina di sebuah kafe, permasalahan tersebut berakhir dengan kekerasan yang dilakukan oleh keluarga Lina lewat sopir pribadinya.

Menanggapi kejadian viral tersebut, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto menjelaskan saat ini pelaku sudah menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

"Update-nya, bahwa terduga, terlapor sudah berada di Unit 5 ya, di Subdit 3. Sudah datang tadi diantar oleh pengacaranya," kata Sunarto dilansir dari tvOnenews.com, Sabtu, 14 Desember 2024.

Lanjut Sunarto, sementara Luthfi korban kekerasan masih harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Korban sendiri sudah dilakukan pemeriksaan BAP di rumah sakit karena memang kondisinya sakit ya," ujar Sunarto menambahkan.

Di sisi lain, Kuasa Hukum pelaku mengatakan, ia dan kliennya sudah datang ke Polda Sumsel untuk melakukan klarifikasi.

"Kami kuasa hukum dari Ibu Lina, selaku orang tua dari anaknya yang berinisial Ly, serta kuasa hukum dari saudara berinisial D selaku sopir dari klien kami yang telah melakukan dugaan tindak pidana, sebagaimana video yang saat ini beredar kepada korban," katanya.*