Video Hoax Irjen Fadil-Sambo Disebut Pesanan, Begini Kata Polisi
- Tim tvOne/Rizki Amana
BANDUNG – Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Auliansyah Lubis tengah menyelidiki apakah video hoax soal Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo yang disebut membekingi kartel narkoba pesanan seseorang.
"Sedang kami dalami," ujar Auliansyah dikutip dari VIVA, Senin, 1 Agustus 2022.
Sehingga, Auliansyah belum mau berkata lebih jauh soal dugaan itu. Dirinya mengatakan penyidik masih terus mendalami keterangan dari tersangka AH. Dia adalah penyebar video hoak lewat akun @rakyatjelata_98 pada Snack Video. Jika terbukti ada pemesan, dirinya mengatakan yang bersangkutan bakal ditindak.
"Jadi memang baru kami lakukan pendalaman terhadap tersangka, baik teknisnya sedang kami lakukan mudah-mudahan tidak ada by order, kalau ada pun kami akan tindak," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menangkap pria berinisial AH (24) yang merupakan pemilik akun snack video @rakyatjelata98. Dia dicokok buntut menyebar berita bohong alias hoax dan ujaran kebencian soal Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran.
Dalam video disebut Fadil sebagai 'beking' dari kartel narkoba. Mantan Kapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Besar Polisi Edwin Harianja dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo pun namanya disebut dalam video.
Narasi awal menyebut pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan Polresta Bandara Soetta pada akhir tahun 2021. Video mengatakan dalam kasus ini Edwin sebagai 'anak kesayangan' dari Sambo.
"Pada penghujung 2021 Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil meringkus tersangka kasus narkotika jenis sabu jaringan internasional. Saat itu Polresta Bandara Soekarno-Hatta dipimpin oleh Kombes Edwin Harianja. Kombes Edwin Harianja menjadi Kapolres Soekarno-Hatta adalah rekomendasi dari Irjen Ferdy Sambo. Namun akhirnya diketahui kasus tersebut di-86-kan. Namun karena Kombes Edwin adalah orang kesayangan Irjen Ferdy Sambo maka kasus tersebut disenyapkan," demikian bunyi video @rakyatjelata98 seperti dikutip, Kamis 28 Juli 2022.
Masih dalam video, disebut ada pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Edwin. Edwin dituding bisa lolos dari pemeriksaan etik atas perlindungan dari Sambo. Selanjutnya, video mengatakan Fadil Imran menerima uang Rp40 miliar dari Edwin. Fadil dituding sebagai 'beking' kartel narkoba.
"Namun karena Kombes Edwin Harianja adalah orang kesayangan Ferdy Sambo maka kasus tersebut disenyapkan. Kombes Edwin Harianja dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Bandara Soekarno-Hatta lalu uangnya Rp40 miliar diberikan untuk Fadil Imran sebagi Kapolda Metro karena merasa dilengkapi dan Rp 10 miliar untuk Kapolres Bandara Soekarno-Hatta. Bagaimana nasib institusi Polri jika perwiranya menjadi bekingan kartel narkoba? Copot Kapolda Fadil Imran sebelum terlambat," kutip dari video itu lagi.