Hati-Hati! Ini Pengertian, Cara Mengetahui dan Menghindari Serangan Phishing

Ilustrasi phising
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandung – Phishing adalah upaya penipuan untuk mencuri data pribadi seperti password, nomor kartu kredit, atau informasi penting lainnya.

Modus Baru! SMS Masking Mengatasnamakan Bank, Nasabah Bisa Kena Tipu

Biasanya, pelaku phising menyamar sebagai pihak resmi dan mengelabui korban agar memberikan data pribadi tanpa curiga.

Serangan phishing sering dilakukan lewat email, pesan teks, atau website palsu. Mereka dirancang agar terlihat seperti situs asli.

Data Pribadi Bisa Dicuri Hacker! Ini 5 Tips Penting Agar WhatsApp Tetap Aman

Saat korban memasukkan data pribadi, informasi itu langsung jatuh ke tangan pelaku phising.

Tanda-Tanda Phishing

6 Cara Hacker Mengambil Alih Akun Media Sosial Tanpa Kata Sandi

Phishing bisa datang dalam berbagai bentuk. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:

1. Email atau Pesan Mencurigakan

Biasanya dikirim dari alamat yang mirip dengan layanan resmi. Misalnya, "bannkxyz.com" alih-alih "bankxyz.com". Mereka meminta kamu segera login atau mengonfirmasi sesuatu.

Hacker

Photo :
  • id.pinterest.com

2. Tawaran yang Terlalu Bagus untuk Jadi Kenyataan

Jika tiba-tiba menang undian atau hadiah padahal tidak pernah ikut, bisa jadi itu phishing.

3. Permintaan Data Pribadi

Bank atau perusahaan besar tidak pernah meminta data pribadi lewat email atau SMS. Jika ada yang meminta, jangan langsung percaya.

4. Link Mencurigakan

URL yang digunakan terlihat aneh atau tidak sesuai dengan website resminya. Sebelum klik, coba arahkan kursor ke link untuk melihat alamat sebenarnya.

5. Tata Bahasa Berantakan

Email phishing sering mengandung kesalahan ejaan atau kalimat yang terdengar aneh.

Cara Mencegah dan Mengatasi Phishing

Jika kamu mencurigai adanya phishing, lakukan langkah berikut:

1. Jangan Klik Link Sembarangan

Jika menerima email mencurigakan, jangan langsung klik tautannya. Lebih baik kunjungi situs resmi secara langsung.

2. Periksa Alamat Pengirim

Pastikan alamat email atau nomor pengirim benar-benar resmi. Jangan terkecoh dengan nama pengirim yang tampak familiar.

3. Gunakan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Dengan 2FA, meskipun peretas mencuri password kamu, mereka tetap butuh kode tambahan untuk masuk.

4. Gunakan Password yang Kuat dan Berbeda di Setiap Akun

Jangan pakai satu password untuk semua akun. Jika satu akun diretas, akun lainnya tetap aman.

5. Laporkan Phishing

Jika mendapat email phishing, laporkan ke pihak berwenang atau layanan terkait agar bisa segera ditindak.****